Share

Home Unfold

Unfold 21 November 2024

Oleh-oleh Prabowo dari KTT APEC di Peru, Apa Saja?

Selain menghadiri KTT APEC, di Peru, Prabowo juga melakukan sejumlah pertemuan bilateral, antara lain dengan Kepala Negara Peru, Kanada, dan juga Selandia Baru.

Prabowo dan Presiden Peru di KTT APEC/Puspa Larasati-Context

Context.id, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto telah menyelesaikan kunjungan kenegaraannya di Peru dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik atau APEC 2024. 

Seperti halnya kunjungan sebelumnya ke China, sepulang dari KTT APEC 2024, Prabowo juga membawa pulang sejumlah 'oleh-oleh' nota kesepahaman hingga progres perundingan kerja sama ekonomi bilateral. 

Sebagai informasi,  KTT APEC di Peru menjadi destinasi ketiga kunjungan kenegaraan perdana Presiden Prabowo setelah sebelumnya bertandang ke China hingga Amerika Serikat (AS). 

Pertama, hasil kunjungan ke Presiden Peru Dina Boluarte telah membuahkan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) tentang bebas visa antara Indonesia dan Peru. 

Kedua, progres perundingan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif atau CEPA Kanada-Indonesia. Perundingan antara kedua negara secara substansi sudah selesai. 

Adapun dilansir dari situs resmi PM Kanada Justin Trudeau, Indonesia adalah mitra perdagangan terbesar Kanada ke-22 dengan nilai perdagangan di antara keduanya mencapai US$5,1 miliar di 2023. 

Ketiga, Prabowo juga sempat berbincang dengan Perdana Menteri (PM) Selandia Baru. Pada pembicaraan tersebut, PM Selandia Baru Christopher Luxon disebut mengapresiasi program Prabowo terkait dengan ketahanan pangan dan energi. 

Kebetulan, Selandia Baru adalah importir susu sapi terbesar ke Indonesia, yang jumlahnya sepanjang 2024 mencapai 257.300 ton! Bisa jadi susu buat program makan gratis dari negara ini. 

Oh iya, Prabowo juga diberikan gelar El Sol del Peru, yaitu gelar kehormatan tertinggi yang biasa diberikan kepada Kepala Negara dari negara sahabat atau tokoh internasional



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin

Unfold 21 November 2024

Oleh-oleh Prabowo dari KTT APEC di Peru, Apa Saja?

Selain menghadiri KTT APEC, di Peru, Prabowo juga melakukan sejumlah pertemuan bilateral, antara lain dengan Kepala Negara Peru, Kanada, dan juga Selandia Baru.

Prabowo dan Presiden Peru di KTT APEC/Puspa Larasati-Context

Context.id, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto telah menyelesaikan kunjungan kenegaraannya di Peru dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik atau APEC 2024. 

Seperti halnya kunjungan sebelumnya ke China, sepulang dari KTT APEC 2024, Prabowo juga membawa pulang sejumlah 'oleh-oleh' nota kesepahaman hingga progres perundingan kerja sama ekonomi bilateral. 

Sebagai informasi,  KTT APEC di Peru menjadi destinasi ketiga kunjungan kenegaraan perdana Presiden Prabowo setelah sebelumnya bertandang ke China hingga Amerika Serikat (AS). 

Pertama, hasil kunjungan ke Presiden Peru Dina Boluarte telah membuahkan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) tentang bebas visa antara Indonesia dan Peru. 

Kedua, progres perundingan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif atau CEPA Kanada-Indonesia. Perundingan antara kedua negara secara substansi sudah selesai. 

Adapun dilansir dari situs resmi PM Kanada Justin Trudeau, Indonesia adalah mitra perdagangan terbesar Kanada ke-22 dengan nilai perdagangan di antara keduanya mencapai US$5,1 miliar di 2023. 

Ketiga, Prabowo juga sempat berbincang dengan Perdana Menteri (PM) Selandia Baru. Pada pembicaraan tersebut, PM Selandia Baru Christopher Luxon disebut mengapresiasi program Prabowo terkait dengan ketahanan pangan dan energi. 

Kebetulan, Selandia Baru adalah importir susu sapi terbesar ke Indonesia, yang jumlahnya sepanjang 2024 mencapai 257.300 ton! Bisa jadi susu buat program makan gratis dari negara ini. 

Oh iya, Prabowo juga diberikan gelar El Sol del Peru, yaitu gelar kehormatan tertinggi yang biasa diberikan kepada Kepala Negara dari negara sahabat atau tokoh internasional



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Dampak Tersembunyi Militer, Menghancurkan Sekaligus Mencemari Bumi

Sedikit yang tahu setiap ledakan bom, pelatihan militer dan bahkan keberadaan pangkalan militer menghasilkan emisi gas rumah kaca yang besar.

Naufal Jauhar Nazhif . 03 June 2025

Dari Matematika ke Machine Learning, Saatnya Belajar AI di Sekolah

Materi AI dan coding akan masuk ke sistem pendidikan nasional mulai dari SD hingga SMK

Naufal Jauhar Nazhif . 23 May 2025

Krisis Iklim Dilawan dengan Tumbler, Apa Bisa?

\r\nBagi banyak anak muda hari ini, kerusakan alam bisa menjadi pemicu kesadaran iklim dan tumbler menjadi simbol perlawanan mereka.

Renita Sukma . 14 May 2025

Etika Manusia vs Logika Mesin, Saat Sopan Santun Jadi Beban Data Center

Kenapa mengucapkan “tolong” dan “terima kasih” ke AI bisa merugikan jutaan dolar?

Naufal Jauhar Nazhif . 02 May 2025