Share
Mengenal Ghost Jobs, Loker yang 'Ada dan Tiada'
Perusahaan memasang secara sengaja memasang iklan palsu dengan beberapa alasan
Ilustrasi lowongan palsu/ Rizky Ghazali-Context
Context.id, JAKARTA - Bagi para pekerja atau yang masih jadi pejuang pencari kerja, pastinya pernah mengalami masa-masa sulit mencari kerja? Apalagi saat kita sudah melamar kerja suatu lowongan tapi nggak ada respon balik sama sekali. Itu pasti campur aduk perasaannya. Cemas, harap-harap dan juga berujung pada kekesalan.
Sebenarnya, bisa jaadi lamaran kerja kamu bukan nggak diterima, tapi bisa jadi itu hanyalah ghost jobs! Apa lagi itu? Jadi mudahnya begini, ghost jobs itu merupakan lowongan pekerjaan palsu. Tapi tidak sepenuhnya palsu sih, pasalnya lowongan kerjanya kan ada, diiklankan. Tapi pekerjaannya yang tidak ada. Loh kok bisa?
Perusahaan memasang secara sengaja loh iklan ghost jobs. Jadi, menurut survei pada bulan Mei terhadap 650 manajer perekrutan dari situs karier Resume Builder, ada empat puluh persen perusahaan yang mengatakan telah memasang iklan lowongan kerja palsu tahun ini.
Tiga dari 10 perusahaan saat ini memiliki iklan lowongan kerja palsu di situs mereka atau di papan lowongan kerja, menurut survei tersebut. Manajer perekrutan memberi tahu Resume Builder bahwa departemen SDM, manajer senior dan dalam beberapa kasus, investor atau konsultan telah membuat skema pekerjaan palsu.
Dari perusahaan yang terlibat dalam praktik tersebut, 45% memposting antara satu hingga lima lowongan pekerjaan palsu; 19% memposting 10; 11% memposting 50; 10% memposting 25; dan 13% memposting 75 atau lebih. Jabatan tersebut mencakup semua tingkat, dari lowongan tingkat pemula hingga pekerjaan tingkat eksekutif.
Menurut survei tersebut, ada beberapa alasan perusahaan menayangkan iklan yang menipu tersebut. Pertama, beberapa bertujuan untuk mengelabui karyawan yang ada agar berpikir bahwa perusahaan tidak hanya berkembang, tetapi juga berupaya untuk mempekerjakan lebih banyak pekerja dan meringankan beban kerja mereka saat ini.
Dalam beberapa kasus, manajer perekrutan mengatakan tujuan mereka adalah memberi isyarat kepada karyawan saat ini bahwa mereka dapat digantikan. Selain itu,
hampir 60% perusahaan yang disurvei mengatakan mereka mengumpulkan resume untuk disimpan dalam arsip dan digunakan kemudian hari, tanpa ada niatan untuk segera mempekerjakan seseorang.
Dalam beberapa kasus, manajer perekrutan mengatakan tujuan mereka adalah memberi isyarat kepada karyawan saat ini bahwa mereka dapat digantikan. Selain itu,
hampir 60% perusahaan yang disurvei mengatakan mereka mengumpulkan resume untuk disimpan dalam arsip dan digunakan kemudian hari, tanpa ada niatan untuk segera mempekerjakan seseorang.
Riset Resume Builder juga melaporkan tujuh dari 10 manajer perekrutan menganggap skema ghost jobs ini baik bagi perusahaan, dan bisa diterima secara moral. Tapi, bagi pelamar kerja ya ini malah merugikan karena merasa dipermainkan dan tentunya bisa mengurangi kepercayaan terhadap perusahaan.
BACA JUGA
RELATED ARTICLES
Mengenal Ghost Jobs, Loker yang \'Ada dan Tiada\'
Perusahaan memasang secara sengaja memasang iklan palsu dengan beberapa alasan
Ilustrasi lowongan palsu/ Rizky Ghazali-Context
Context.id, JAKARTA - Bagi para pekerja atau yang masih jadi pejuang pencari kerja, pastinya pernah mengalami masa-masa sulit mencari kerja? Apalagi saat kita sudah melamar kerja suatu lowongan tapi nggak ada respon balik sama sekali. Itu pasti campur aduk perasaannya. Cemas, harap-harap dan juga berujung pada kekesalan.
Sebenarnya, bisa jaadi lamaran kerja kamu bukan nggak diterima, tapi bisa jadi itu hanyalah ghost jobs! Apa lagi itu? Jadi mudahnya begini, ghost jobs itu merupakan lowongan pekerjaan palsu. Tapi tidak sepenuhnya palsu sih, pasalnya lowongan kerjanya kan ada, diiklankan. Tapi pekerjaannya yang tidak ada. Loh kok bisa?
Perusahaan memasang secara sengaja loh iklan ghost jobs. Jadi, menurut survei pada bulan Mei terhadap 650 manajer perekrutan dari situs karier Resume Builder, ada empat puluh persen perusahaan yang mengatakan telah memasang iklan lowongan kerja palsu tahun ini.
Tiga dari 10 perusahaan saat ini memiliki iklan lowongan kerja palsu di situs mereka atau di papan lowongan kerja, menurut survei tersebut. Manajer perekrutan memberi tahu Resume Builder bahwa departemen SDM, manajer senior dan dalam beberapa kasus, investor atau konsultan telah membuat skema pekerjaan palsu.
Dari perusahaan yang terlibat dalam praktik tersebut, 45% memposting antara satu hingga lima lowongan pekerjaan palsu; 19% memposting 10; 11% memposting 50; 10% memposting 25; dan 13% memposting 75 atau lebih. Jabatan tersebut mencakup semua tingkat, dari lowongan tingkat pemula hingga pekerjaan tingkat eksekutif.
Menurut survei tersebut, ada beberapa alasan perusahaan menayangkan iklan yang menipu tersebut. Pertama, beberapa bertujuan untuk mengelabui karyawan yang ada agar berpikir bahwa perusahaan tidak hanya berkembang, tetapi juga berupaya untuk mempekerjakan lebih banyak pekerja dan meringankan beban kerja mereka saat ini.
Dalam beberapa kasus, manajer perekrutan mengatakan tujuan mereka adalah memberi isyarat kepada karyawan saat ini bahwa mereka dapat digantikan. Selain itu,
hampir 60% perusahaan yang disurvei mengatakan mereka mengumpulkan resume untuk disimpan dalam arsip dan digunakan kemudian hari, tanpa ada niatan untuk segera mempekerjakan seseorang.
Dalam beberapa kasus, manajer perekrutan mengatakan tujuan mereka adalah memberi isyarat kepada karyawan saat ini bahwa mereka dapat digantikan. Selain itu,
hampir 60% perusahaan yang disurvei mengatakan mereka mengumpulkan resume untuk disimpan dalam arsip dan digunakan kemudian hari, tanpa ada niatan untuk segera mempekerjakan seseorang.
Riset Resume Builder juga melaporkan tujuh dari 10 manajer perekrutan menganggap skema ghost jobs ini baik bagi perusahaan, dan bisa diterima secara moral. Tapi, bagi pelamar kerja ya ini malah merugikan karena merasa dipermainkan dan tentunya bisa mengurangi kepercayaan terhadap perusahaan.
BACA JUGA
POPULAR
RELATED ARTICLES