Share

Home Stories

Stories 03 Juni 2024

FAA Batasi Produksi Pesawat Boeing

FAA mengatakan pengawasan terhadap Boeing akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang

Pabrikan pesawat Boeing/Boeing

Context.id, JAKARTA - Raksasa kedirgantaraan asal Amerika Serikat Boeing dikabarkan menghadapi peningkatan inspeksi dan pembatasan produksi pesawat oleh pemerintah federal karena buruknya sistem keamanan perusahaan.

Melansir Reuters, Administrasi Penerbangan Federal Amerika atau FAA mengatakan pengawasan terhadap Boeing akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang setelah mereka bertemu dengan CEO Dave Calhoun.

Nantinya FAA akan mengadakan pertemuan mingguan dan triwulanan dengan kepala perusahaan Boeing untuk memantau implementasi peningkatan kualitas dan keamanan pesawat terbangnya.

“FAA akan memantau Boeing selama beberapa bulan mendatang untuk memahami peningkatan kualitas dan keamanannya dan memberi kami gambaran apakah mereka berada di zona yang tepat” jelas Administrator FAA Mike Whitaker, seperti dikutip dari Reuters, Senin (3/6).

Boeing mendapatkan pukulan telak setelah rentetan kejadian insiden pesawat miiknya, salah satunya pintu pesawat 737 Max yang dioperasikan oleh Alaska Airlines jatuh pada awal tahun. 



Pertemuan dengan FAA membuat CEO Boeing Dave Calhoun berkomitmen untuk memperlambat kecepatan manufakturnya secara signifikan dan meningkatkan pelatihan stafnya akan keselamatan dan keamanan pesawat.

Calhoun juga mengatakan bahwa mereka akan melakukan kembali pemeriksaan harian, berinvestasi dalam alat dan peralatan yang baru, dan menyederhanakan prosedur pembuatannya.

“Perubahan sistemik tidak mudah tetapi dalam kasus ini mutlak diperlukan. Ini tidak menandai akhir dari peningkatan pengawasan kami terhadap Boeing dan pemasoknya, tetapi menetapkan standar baru tentang bagaimana perusahaan melakukan bisnis,” ujar Whitaker.

Meskipun demikian, kinerja Boeing terhadap kondisi keamanan dan kontrol kualitas di pabrik dan produk-produknya bukanlah sebuah hal baru.

Pasalnya, perusahaan yang berbasis di Seattle itu pada tahun 2019 silam menghadapi kritik dan tekanan keras setelah dua pesawat terbaiknya 737 Max mengalami kecelakaan akibat kurangnya inspeksi kualitas dan keamanan perusahaan.

Alhasil FAA langsung meningkatkan pengawasannya dan memberlakukan batas produksi pada perusahaan tersebut serta menetapkan tenggat waktu 90 hari bagi Boeing untuk mengembangkan rencana komprehensif mengatasi kekhawatiran regulator.

Penulis: Candra Soemirat



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 03 Juni 2024

FAA Batasi Produksi Pesawat Boeing

FAA mengatakan pengawasan terhadap Boeing akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang

Pabrikan pesawat Boeing/Boeing

Context.id, JAKARTA - Raksasa kedirgantaraan asal Amerika Serikat Boeing dikabarkan menghadapi peningkatan inspeksi dan pembatasan produksi pesawat oleh pemerintah federal karena buruknya sistem keamanan perusahaan.

Melansir Reuters, Administrasi Penerbangan Federal Amerika atau FAA mengatakan pengawasan terhadap Boeing akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang setelah mereka bertemu dengan CEO Dave Calhoun.

Nantinya FAA akan mengadakan pertemuan mingguan dan triwulanan dengan kepala perusahaan Boeing untuk memantau implementasi peningkatan kualitas dan keamanan pesawat terbangnya.

“FAA akan memantau Boeing selama beberapa bulan mendatang untuk memahami peningkatan kualitas dan keamanannya dan memberi kami gambaran apakah mereka berada di zona yang tepat” jelas Administrator FAA Mike Whitaker, seperti dikutip dari Reuters, Senin (3/6).

Boeing mendapatkan pukulan telak setelah rentetan kejadian insiden pesawat miiknya, salah satunya pintu pesawat 737 Max yang dioperasikan oleh Alaska Airlines jatuh pada awal tahun. 



Pertemuan dengan FAA membuat CEO Boeing Dave Calhoun berkomitmen untuk memperlambat kecepatan manufakturnya secara signifikan dan meningkatkan pelatihan stafnya akan keselamatan dan keamanan pesawat.

Calhoun juga mengatakan bahwa mereka akan melakukan kembali pemeriksaan harian, berinvestasi dalam alat dan peralatan yang baru, dan menyederhanakan prosedur pembuatannya.

“Perubahan sistemik tidak mudah tetapi dalam kasus ini mutlak diperlukan. Ini tidak menandai akhir dari peningkatan pengawasan kami terhadap Boeing dan pemasoknya, tetapi menetapkan standar baru tentang bagaimana perusahaan melakukan bisnis,” ujar Whitaker.

Meskipun demikian, kinerja Boeing terhadap kondisi keamanan dan kontrol kualitas di pabrik dan produk-produknya bukanlah sebuah hal baru.

Pasalnya, perusahaan yang berbasis di Seattle itu pada tahun 2019 silam menghadapi kritik dan tekanan keras setelah dua pesawat terbaiknya 737 Max mengalami kecelakaan akibat kurangnya inspeksi kualitas dan keamanan perusahaan.

Alhasil FAA langsung meningkatkan pengawasannya dan memberlakukan batas produksi pada perusahaan tersebut serta menetapkan tenggat waktu 90 hari bagi Boeing untuk mengembangkan rencana komprehensif mengatasi kekhawatiran regulator.

Penulis: Candra Soemirat



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Beras Bisa Bikin Bir Non-Alkohol Lebih Enak?

Bir yang dibuat dengan beras memiliki rasa worty yang lebih rendah, karena kadar aldehida yang lebih sedikit

Renita Sukma . 25 July 2025

Konten TikTok Picu Self Diagnosis dan Misinformasi soal Kesehatan Mental

Pengguna TikTok perlu hati-hati dalam menerima informasi soal konten bertema kesehatan mental.

Context.id . 25 July 2025

The Devil Wears Prada 2: Andy Sachs Ikuti Jejak Karir Miranda?

Dari asisten Miranda ke jurnalis surat kabar, kini Andy Sachs kembali tampil mewah. Apa yang terjadi di \"The Devil Wears Prada 2 \"?

Context.id . 25 July 2025

Polemik Transfer Data Pribadi Warga Indonesia Masih dalam Tahap Negosiasi

Transfer data milik masyarakat Indonesia dalam kesepakatan dagang dengan AS jadi sorotan dan timbulkan tanggapan dari berbagai pihak soal nasib da ...

Context.id . 25 July 2025