FAA Batasi Produksi Pesawat Boeing
FAA mengatakan pengawasan terhadap Boeing akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang
Context.id, JAKARTA - Raksasa kedirgantaraan asal Amerika Serikat Boeing dikabarkan menghadapi peningkatan inspeksi dan pembatasan produksi pesawat oleh pemerintah federal karena buruknya sistem keamanan perusahaan.
Melansir Reuters, Administrasi Penerbangan Federal Amerika atau FAA mengatakan pengawasan terhadap Boeing akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang setelah mereka bertemu dengan CEO Dave Calhoun.
Nantinya FAA akan mengadakan pertemuan mingguan dan triwulanan dengan kepala perusahaan Boeing untuk memantau implementasi peningkatan kualitas dan keamanan pesawat terbangnya.
“FAA akan memantau Boeing selama beberapa bulan mendatang untuk memahami peningkatan kualitas dan keamanannya dan memberi kami gambaran apakah mereka berada di zona yang tepat” jelas Administrator FAA Mike Whitaker, seperti dikutip dari Reuters, Senin (3/6).
Boeing mendapatkan pukulan telak setelah rentetan kejadian insiden pesawat miiknya, salah satunya pintu pesawat 737 Max yang dioperasikan oleh Alaska Airlines jatuh pada awal tahun.
BACA JUGA
Pertemuan dengan FAA membuat CEO Boeing Dave Calhoun berkomitmen untuk memperlambat kecepatan manufakturnya secara signifikan dan meningkatkan pelatihan stafnya akan keselamatan dan keamanan pesawat.
Calhoun juga mengatakan bahwa mereka akan melakukan kembali pemeriksaan harian, berinvestasi dalam alat dan peralatan yang baru, dan menyederhanakan prosedur pembuatannya.
“Perubahan sistemik tidak mudah tetapi dalam kasus ini mutlak diperlukan. Ini tidak menandai akhir dari peningkatan pengawasan kami terhadap Boeing dan pemasoknya, tetapi menetapkan standar baru tentang bagaimana perusahaan melakukan bisnis,” ujar Whitaker.
Meskipun demikian, kinerja Boeing terhadap kondisi keamanan dan kontrol kualitas di pabrik dan produk-produknya bukanlah sebuah hal baru.
Pasalnya, perusahaan yang berbasis di Seattle itu pada tahun 2019 silam menghadapi kritik dan tekanan keras setelah dua pesawat terbaiknya 737 Max mengalami kecelakaan akibat kurangnya inspeksi kualitas dan keamanan perusahaan.
Alhasil FAA langsung meningkatkan pengawasannya dan memberlakukan batas produksi pada perusahaan tersebut serta menetapkan tenggat waktu 90 hari bagi Boeing untuk mengembangkan rencana komprehensif mengatasi kekhawatiran regulator.
Penulis: Candra Soemirat
RELATED ARTICLES
FAA Batasi Produksi Pesawat Boeing
FAA mengatakan pengawasan terhadap Boeing akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang
Context.id, JAKARTA - Raksasa kedirgantaraan asal Amerika Serikat Boeing dikabarkan menghadapi peningkatan inspeksi dan pembatasan produksi pesawat oleh pemerintah federal karena buruknya sistem keamanan perusahaan.
Melansir Reuters, Administrasi Penerbangan Federal Amerika atau FAA mengatakan pengawasan terhadap Boeing akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang setelah mereka bertemu dengan CEO Dave Calhoun.
Nantinya FAA akan mengadakan pertemuan mingguan dan triwulanan dengan kepala perusahaan Boeing untuk memantau implementasi peningkatan kualitas dan keamanan pesawat terbangnya.
“FAA akan memantau Boeing selama beberapa bulan mendatang untuk memahami peningkatan kualitas dan keamanannya dan memberi kami gambaran apakah mereka berada di zona yang tepat” jelas Administrator FAA Mike Whitaker, seperti dikutip dari Reuters, Senin (3/6).
Boeing mendapatkan pukulan telak setelah rentetan kejadian insiden pesawat miiknya, salah satunya pintu pesawat 737 Max yang dioperasikan oleh Alaska Airlines jatuh pada awal tahun.
BACA JUGA
Pertemuan dengan FAA membuat CEO Boeing Dave Calhoun berkomitmen untuk memperlambat kecepatan manufakturnya secara signifikan dan meningkatkan pelatihan stafnya akan keselamatan dan keamanan pesawat.
Calhoun juga mengatakan bahwa mereka akan melakukan kembali pemeriksaan harian, berinvestasi dalam alat dan peralatan yang baru, dan menyederhanakan prosedur pembuatannya.
“Perubahan sistemik tidak mudah tetapi dalam kasus ini mutlak diperlukan. Ini tidak menandai akhir dari peningkatan pengawasan kami terhadap Boeing dan pemasoknya, tetapi menetapkan standar baru tentang bagaimana perusahaan melakukan bisnis,” ujar Whitaker.
Meskipun demikian, kinerja Boeing terhadap kondisi keamanan dan kontrol kualitas di pabrik dan produk-produknya bukanlah sebuah hal baru.
Pasalnya, perusahaan yang berbasis di Seattle itu pada tahun 2019 silam menghadapi kritik dan tekanan keras setelah dua pesawat terbaiknya 737 Max mengalami kecelakaan akibat kurangnya inspeksi kualitas dan keamanan perusahaan.
Alhasil FAA langsung meningkatkan pengawasannya dan memberlakukan batas produksi pada perusahaan tersebut serta menetapkan tenggat waktu 90 hari bagi Boeing untuk mengembangkan rencana komprehensif mengatasi kekhawatiran regulator.
Penulis: Candra Soemirat
POPULAR
RELATED ARTICLES