Stories - 09 January 2024

FAA Setujui Metode Kedaruratan Boeing 737 Max 9

FAA tetap melarang pesawat Boeing 737-9 untuk mengudara

Bisnis.com, JAKARTA - Administrator penerbangan Amerika Serikat atau FAA menyetujui metode arahan kelaikan udara darurat Boeing 737- Max 9.

Dalam pernyataan resmi FAA di laman faa.gov, Selasa (9/1/2024) atau Senin waktu setempat, disebutkan bahwa metode tersebut telah diberikan kepada operator yang terkena dampak.

“Prioritas FAA adalah selalu menjaga keamanan warga Amerika. Sehubungan dengan hal tersebut, pesawat Boeing 737-9 akan tetap dilarang terbang hingga operator menyelesaikan pemeriksaan lanjutan yang mencakup penutup pintu keluar kabin kiri dan kanan, komponen pintu, dan pengencang. Operator juga harus menyelesaikan persyaratan tindakan perbaikan berdasarkan temuan dari inspeksi sebelum pesawat dapat dioperasikan kembali,” begitu pernyataan dari administrator.

FAA menyebut, akan terus mendukung penyelidikan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional terhadap Alaska Airlines dengan nomor penerbangan 1282.

Dewan keselamatan disebut akan bertanggung jawab atas penyelidikan tersebut dan akan memberikan informasi terkini mengenai perkembangan penyelidikan tersebut.

Mengutip cbsnews.com, Boeing 737 Max 9 adalah bagian dari lini produksi jet milik pabrikan pesawat asal Amerika Serikat itu, yang diperkenalkan bersama jet 737 Max 8.

Pesawat ini pertama kali mengudara pada 2016. LMax 9 dirancang agar lebih hemat bahan bakar dibandingkan 737 sebelumnya, menjadikannya lebih ekonomis bagi operasi maskapai penerbangan.

Jet Max 9, yang disertifikasi oleh Federal Aviation Administration (FAA) pada 2018, yang dapat menampung hingga 220 penumpang dan memiliki jangkauan 3.300 mil.

Boeing 737 Max memiliki sejarah yang bermasalah, dengan dua kecelakaan fatal pada model Max 8 dalam kurun waktu lima bulan, pada 2018 dan 2019.

Kecelakaan pertama terjadi pada Oktober 2018, melibatkan pesawat 737 Max 8 yang dioperasikan oleh Lion Air yang menewaskan 189 orang.

Insiden kedua terjadi pada Maret 2019, ketika sebuah penerbangan Ethiopian Airlines, yang juga merupakan 737 Max 8, jatuh beberapa menit setelah lepas landas, menewaskan 157 orang. penumpang.

Menanggapi kecelakaan tersebut, FAA pada 2019 melarang terbang 737 Max 8 dan Max 9 saat sembari menanti penyelesaian penyelidikan. Boeing kemudian mengubah sistem kontrol penerbangan otomatis yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.

Tahun lalu, FAA memerintahkan pilot untuk membatasi penggunaan sistem anti-es pada Max dalam kondisi kering karena kekhawatiran lubang masuk di sekitar mesin bisa menjadi terlalu panas dan pecah, yang mungkin akan menimpa pesawat.

Lalu pada Desember, Boeing meminta maskapai penerbangan untuk memeriksa pesawat apakah ada kemungkinan baut longgar pada sistem kendali kemudi.


Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

MORE  STORIES

Generasi Muda (Harus) Bisa Menavigasi Keuangan

Gen Z harus mulai cerdas dalam mengelola keuangan, dengan fokus pada menabung, investasi, dan pelunasan utang untuk mencapai kesejahteraan finansial.

Context.id | 25-10-2024

Popularitas Sepeda dan Skuter Listrik Dihadapkan dengan Risiko Keselamatan

Sepeda listrik dan skuter listrik semakin populer di Indonesia, tetapi risiko keselamatan yang tinggi memerlukan kesadaran dan tindakan pencegahan ...

Naufal Jauhar Nazhif | 25-10-2024

Mendengar, Membeli dan Menyanyikan, Inilah Pengaruh Kuat Jingle Produk

Jingle produk efektif sebagai alat pemasaran karena melodi dan lirik kreatifnya menciptakan koneksi emosional serta nostalgia.

Context.id | 25-10-2024

Mengapa Sekolah Masih Mewajibkan Rok bagi Anak Perempuan?

Studi menunjukkan seragam sekolah, khususnya rok yang dikenakan anak perempuan, dapat membatasi aktivitas fisik mereka.

Naufal Jauhar Nazhif | 24-10-2024