Share

Home Unfold

Unfold 07 Juni 2022

Promo Paylater Makin Menggoda? Hati-Hati…

Mirip dengan kartu kredit, namun kebanyakan paylater tidak mengenakan biaya operasional. Gak heran kalau banyak orang yang suka dengan paylater.

Context.id, JAKARTA - Buy Now, Pay Later (BNPL) atau yang sering disebut sebagai paylater adalah model pembiayaan jangka pendek yang memperbolehkan pelanggan untuk membuat pesanan dan bayar belakangan.

Mode pembayaran yang satu ini banyak disukai karena biasanya paylater tidak dikenakan biaya operasional. Pengguna BNPL bahkan sudah naik 85 persen pada periode 2020 - 2021 dengan pengguna mayoritas generasi milenial.

Lalu, alasan masyarakat menyukai paylater juga karena kemudahan pembuatannya. Pasalnya, pelanggan hanya perlu mengirimkan foto KTP, mengisi informasi tambahan, dan paylater sudah bisa digunakan untuk transaksi.

Namun di sisi lain, fitur paylater sangat mudah membawa konsumen untuk melakukan perilaku konsumtif. Apalagi jika pengguna telat membayar, mereka juga akan dikenakan bunga, yang alih-alih membantu pengaturan keuangan, justru makin bikin rugi.

Lalu ada pula kisah dari beberapa pengguna fitur ini yang menyatakan bahwa mereka tidak nyaman pada model pembiayaan yang satu ini. Dikarenakan bunga yang cukup besar, penagihan yang tidak mengenakan, susah untuk mengambil pinjaman lain, dan cicilan yang super mahal.

Kalau kamu, masih mau pake paylater?


Home Unfold

Unfold 07 Juni 2022

Promo Paylater Makin Menggoda? Hati-Hati…

Mirip dengan kartu kredit, namun kebanyakan paylater tidak mengenakan biaya operasional. Gak heran kalau banyak orang yang suka dengan paylater.

Context.id, JAKARTA - Buy Now, Pay Later (BNPL) atau yang sering disebut sebagai paylater adalah model pembiayaan jangka pendek yang memperbolehkan pelanggan untuk membuat pesanan dan bayar belakangan.

Mode pembayaran yang satu ini banyak disukai karena biasanya paylater tidak dikenakan biaya operasional. Pengguna BNPL bahkan sudah naik 85 persen pada periode 2020 - 2021 dengan pengguna mayoritas generasi milenial.

Lalu, alasan masyarakat menyukai paylater juga karena kemudahan pembuatannya. Pasalnya, pelanggan hanya perlu mengirimkan foto KTP, mengisi informasi tambahan, dan paylater sudah bisa digunakan untuk transaksi.

Namun di sisi lain, fitur paylater sangat mudah membawa konsumen untuk melakukan perilaku konsumtif. Apalagi jika pengguna telat membayar, mereka juga akan dikenakan bunga, yang alih-alih membantu pengaturan keuangan, justru makin bikin rugi.

Lalu ada pula kisah dari beberapa pengguna fitur ini yang menyatakan bahwa mereka tidak nyaman pada model pembiayaan yang satu ini. Dikarenakan bunga yang cukup besar, penagihan yang tidak mengenakan, susah untuk mengambil pinjaman lain, dan cicilan yang super mahal.

Kalau kamu, masih mau pake paylater?



RELATED ARTICLES

Hari Perempuan Internasional Berawal dari Perjuangan Buruh!

Tanggal 8 Maret ditetapkan sebagai Hari Perempuan Internasional. Kok bisa? Sepenting apa sampai dijadikan hari spesial?

Renita Sukma . 14 March 2025

Mengenal Kepulauan Cocos: Dekat ke Indonesia, Tapi Milik Australia

Masyarakat Kepulauan Cocos di Australia merupakan Melayu Muslim dari Nusantara yang dulu dibawa oleh saudagar di era kolonial

Naufal Jauhar Nazhif . 12 March 2025

Viral #KaburAjaDulu, Bentuk Frustrasi Atas Masa Depan Indonesia?

Ada ketidakpuasan terhadap kondisi ekonomi, kualitas hidup yang menurun dan kebijakan pemerintah Indonesia yang dianggap kurang memadai

Context.id . 24 February 2025

Efisiensi Ala Vietnam: Pangkas Kementerian-Lembaga, Hemat Triliunan

Vietnam menargetkan penghematan anggaran hingga Rp72,5 triliun dalam lima tahun ke depan

Naufal Jauhar Nazhif . 19 February 2025