Stories - 25 January 2024

Realisasi Investasi Lampaui Target Capai Rp1.418,9 triliun, Sektor

Realisasi investasi tersebut melebihi target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun

Context.id, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun atau meningkat 17,5% secara tahunan.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan realisasi investasi tersebut melebihi target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun. Sekaligus sekaligus melampaui target Renstra sebesar Rp1.099,8 triliun atau mencapai 129,0%.

“Target kami dari Presiden dinaikkan jadi Rp1.400 triliun, target RPJMN Rp1.900,8 triliun, dan Alhamdulillah tercapai Rp1.418,9 triliun,” katanya dalam Konferensi Pers Kinerja Investasi Tahun 2023, Rabu (24/1/2024).

Jika dirincikan, realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp744,0 triliun pada 2023 atau tumbuh sebesar 13,7% secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara itu, realisasi penanaman modal dalam negeri tercatat sebesar Rp674,9 triliun, tumbuh 22,1% secara tahunan.

Bahlil menambahkan 26,5% dari total realisasi investasi secara tahunan tersebut berasal dari bidang hilirisasi mencapai Rp375,4 triliun. “Realisasi investasi hilirisasi Rp375,4 triliun, 26,5%, dari total investasi 2023” ujar Bahlil.

Bahlil menjelaskan, investasi terbesar tercatat pada sektor mineral sebesar Rp216,8 triliun, di antaranya untuk pembangunan smelter nikel sebesar Rp136,6 triliun, smelter bauksit Rp9,7 triliun, dan smelter tembaga Rp70,5 triliun.

Selanjutnya, investasi hilirisasi pada sektor pertanian terealisasi senilai Rp50,8 triliun, kehutanan Rp51,8 triliun, minyak dan gas Rp46,3 triliun, serta ekosistem kendaraan listrik senilai Rp9,7 triliun. “Ke depan kita harus dorong di sektor perikanan dan pertanian, juga kehutanan lebih masif lagi,” jelasnya.

Serap 1,8 Juta Tenaga Kerja

Dengan realisasi investasi tersebut, Kementerian Investasi mencatat sebanyak 1,82 juta tenaga kerja telah terserap sepanjang 2023. Capaian tersebut meningkat dibandingkan 2022 sebanyak 1,30 juta tenaga kerja, bahkan menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah.

“Baru kali ini [tertinggi]. Penyerapan lapangan kerja 1,8 juta lebih baru kali ini,” kata Bahlil.

Kendati begitu, penyerapan tenaga kerja tidak berbanding lurus dengan realisasi investasi. Bahlil menuturkan, serapan tenaga kerja yang masih rendah tersebut lantaran investasi yang masuk di Indonesia di dominasi oleh padat teknologi dan padat modal.

Menurutnya, kualitas berpikir para pencari kerja perlu ditingkatkan. Sebab, dia menilai, untuk menjadi negara maju, Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan industri padat karya.

“Padat karya itu mohon maaf gajinya ya terukur tapi kalau bekerja di industri pasti penciptaan lapangan pekerjaan dengan upah yang cukup layak dan itu adalah cara kita untuk dorong GDP kita di atas bisa mencapai di atas US$10.000 [per kapita],” pungkas Bahlil.


Penulis : Ririn oktaviani

Editor   : Wahyu Arifin

MORE  STORIES

Pengguna Mobil Apa yang Paling Pintar di Jalanan?

Pernah kesal dengan perilaku berkendara sebagian pengemudi mobil dengan brand tertentu? Ini riset yang mengkorelasikan brand mobil yang dikendarai ...

Fahri N. Muharom | 07-09-2024

Bagaimana Sepak Bola Tunanetra Dimainkan?

Atlet sepak bola tunanetra sangat hebat dalam menggunakan kesadaran ruang dan mampu memadukan kecepatan serta teknik bermain

Context.id | 06-09-2024

Nyetir Lebih dari Dua Jam Bisa Bikin Makin Bodoh?

Sebuah studi di Inggris menemukan bahwa mengemudi lebih dari dua jam sehari bisa menurunkan daya otak seseorang.

Naufal Jauhar Nazhif | 06-09-2024

Saat Hewan Ditugaskan Menjadi James Bond

Penggunaan hewan dalam kegiatan militer telah berlangsung selama bertahun-tahun baik itu untuk kegiatan mata-mata atau untuk penyerangan.

Context.id | 05-09-2024