Guru NU Harus Punya Kompetensi Berbasis Kearifan Lokal
Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama tingkatkan kompetensi guru melalui pelatihan modul akar kurikulum merdeka berbasis kearifan lokal.
Context.id, JAKARTA - Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) menggandeng Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan kompetisi guru. Upaya itu dilakukan melalui pelatihan modul ajar kurikulum merdeka berbasis kearifan lokal, Senin (27/11/2023).
Dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/11/2023), Wakil Ketua Pergunu Busyro Asmuni mengatakan kegiatan tersebut diperuntukkan untuk tingkatan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar dan sekolah menengah pertama dengan mengusung tema Pendidikan Jakarta Untuk Generasi Emas Indonesia sekaligus dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional tahun 2023.
Menurutnya, tantangan pendidikan saat ini menjadi semakin dinamis bahkan bergerak ke arah ketidakpastian. Bahkan, baru-baru ini dunia digital memperkenalkan teknologi baru yang dikenal dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang dapat memecahkan beragam masalah kognitif yang umumnya terkait dengan pembelajaran, penciptaan dan pengenalan gambar.
“Misalnya ketika peserta didik mendapatkan PR dengan 10 soal, dari 10 soal itu semua jawaban lengkap tersedia di AI. Tinggal dimasukan aja 10 soal itu ke AI jawaban pasti muncul semua dengan sangat cepat,” ujar Busyro.
Wakil Sekretaris PP Pergunu itu menjelaskan kehadiran AI menyediakan berbagai kemudahan sehingga bisa menjadi ketergantungan pada aplikasi tersebut. Ini adalah bentuk tantangan nyata, dimana para guru dituntut harus melek teknologi dan terus meningkatkan kompetensinya.
“Bagaimanapun guru adalah peran sentral bagi peserta didik yang tidak bisa digantikan oleh apapun. Dari guru, peserta didik bisa mendapatkan pendidikan karakter dan moral,” ungkapnya.
Dia juga menyampaikan bahwa kegitan ini sebagai wujud komitmen Pemda DKI Jakarta dan Pergunu dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya mengimplementasikan kurikulum merdeka yang mengusung berbasis karifan lokal.
Menurutnya, para guru tentunya telah menyadari bahwa guru adalah peran utama dalam pembentukan karakter, terutama dalam melahirkan generasi yang unggul.
“Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman terkait kurikulum merdeka berbasis kearifan lokal yang mampu membangun ketrampilan, kepribadian dan kesejahteraan bagi peserta didik,” katanya.
Lebih lanjut, ia berharap melaui kegiatan ini para guru mendapatkan pengalaman, pengetahuan, terutama praktek baik dalam mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan budaya dan kearifan lokal setiap daerah.
"Harapannya, melalui pelatihan dan diskusi mengenai kurikulum merdeka berbasis kearifan lokal akan bisa menciptakan suasana belajar yang inspirati, kreatif, inovatif dan menyenangkan bagi peserta didik,” tutupnya.
RELATED ARTICLES
Guru NU Harus Punya Kompetensi Berbasis Kearifan Lokal
Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama tingkatkan kompetensi guru melalui pelatihan modul akar kurikulum merdeka berbasis kearifan lokal.
Context.id, JAKARTA - Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) menggandeng Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan kompetisi guru. Upaya itu dilakukan melalui pelatihan modul ajar kurikulum merdeka berbasis kearifan lokal, Senin (27/11/2023).
Dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/11/2023), Wakil Ketua Pergunu Busyro Asmuni mengatakan kegiatan tersebut diperuntukkan untuk tingkatan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar dan sekolah menengah pertama dengan mengusung tema Pendidikan Jakarta Untuk Generasi Emas Indonesia sekaligus dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional tahun 2023.
Menurutnya, tantangan pendidikan saat ini menjadi semakin dinamis bahkan bergerak ke arah ketidakpastian. Bahkan, baru-baru ini dunia digital memperkenalkan teknologi baru yang dikenal dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang dapat memecahkan beragam masalah kognitif yang umumnya terkait dengan pembelajaran, penciptaan dan pengenalan gambar.
“Misalnya ketika peserta didik mendapatkan PR dengan 10 soal, dari 10 soal itu semua jawaban lengkap tersedia di AI. Tinggal dimasukan aja 10 soal itu ke AI jawaban pasti muncul semua dengan sangat cepat,” ujar Busyro.
Wakil Sekretaris PP Pergunu itu menjelaskan kehadiran AI menyediakan berbagai kemudahan sehingga bisa menjadi ketergantungan pada aplikasi tersebut. Ini adalah bentuk tantangan nyata, dimana para guru dituntut harus melek teknologi dan terus meningkatkan kompetensinya.
“Bagaimanapun guru adalah peran sentral bagi peserta didik yang tidak bisa digantikan oleh apapun. Dari guru, peserta didik bisa mendapatkan pendidikan karakter dan moral,” ungkapnya.
Dia juga menyampaikan bahwa kegitan ini sebagai wujud komitmen Pemda DKI Jakarta dan Pergunu dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya mengimplementasikan kurikulum merdeka yang mengusung berbasis karifan lokal.
Menurutnya, para guru tentunya telah menyadari bahwa guru adalah peran utama dalam pembentukan karakter, terutama dalam melahirkan generasi yang unggul.
“Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman terkait kurikulum merdeka berbasis kearifan lokal yang mampu membangun ketrampilan, kepribadian dan kesejahteraan bagi peserta didik,” katanya.
Lebih lanjut, ia berharap melaui kegiatan ini para guru mendapatkan pengalaman, pengetahuan, terutama praktek baik dalam mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan budaya dan kearifan lokal setiap daerah.
"Harapannya, melalui pelatihan dan diskusi mengenai kurikulum merdeka berbasis kearifan lokal akan bisa menciptakan suasana belajar yang inspirati, kreatif, inovatif dan menyenangkan bagi peserta didik,” tutupnya.
POPULAR
RELATED ARTICLES