Stories - 18 September 2023

Kaum Muda Perlu Terjun dan Mendalami Literasi Bisnis

Kementerian Koperasi dan UMKM mencatat persentase perwirausaha Indonesia tumbuh menjadi 3,4 persen dari sebelumnya 2 persen dari total penduduk.


Konsultan bisnis John Leo Temorubun sedang mengisi materi literasi usaha di acara Credit Union Bererod Gratia Cabang Kampung Sawah, Bekasi, akhir pekan lalu/ Bisnis-Rizal

Context.id, JAKARTA- Gairah kaum muda untuk terjun ke dunia bisnis patut diacungi jempol namun mereka harus perbanyak referensi literasi usaha dan juga memperluas jaringan pergaulannya.

Hal itu diungkapkan oleh konsultan bisnis, John Leo Temorubun yang melihat sebagian generasi muda yang berhasil di bisnis rata-rata mereka punya latar belakang yang bagus baik itu jenjang pendidikannya, atau berada di lingkungan bisnis yang mendidik dia untuk siap ke dunia usaha.

“Sementara itu sebagian lainnya adalah anak-anak muda yang hanya ikut-ikutan tren berbisnis. Ketika tidak terliterasi [usaha] yang cukup, kebanyakan gagal. Maka kemudian yang perlu ditingkatkan oleh milenial saat ini adalah literasinya,” ujarnya dalam acara Credit Union Bererod Gratia Cabang Kampung Sawah, Bekasi, akhir pekan lalu.

Lebih lanjut, John juga mengatakan ada banyak aspek terkait literasi usaha yang harus disiapkan, mulai dari pengetahuan berbisnis, jenis bisnis yang tepat dan produk apa yang sedang menjadi tren di marketplace karena anak muda saat ini cenderung berbisnis melalui platform tersebut.

Saat ini gairah berbisnis masyarakat Indonesia semakin meningkat. Hal ini bisa dilihat dari data Kementerian Koperasi dan UKM, persentase perwirausaha Indonesia mencapai 3,4 persen dari total penduduk.

Jumlah ini menurutnya meningkat dibandingkan era sebelum kepemimpinan Joko Widodo di mana persentasenya masih di bawah 2 persen.

Menurut John, rendahnya persentase pewirausaha di Indonesia karena masyarakat dalam rentang waktu Orde Baru kurang didik untuk memiliki pola pikir entrepreneur namun didorong menjadi karyawan.

“Pada era Jokowi saya melihat terjadi suatu lonjakan yang baik karena mindset orang terbuka ditandai dengan kelompok bisnis yang mulai menjamur,” ucapnya.

Peningkatan persentase itu juga turut didorong oleh infrastruktur bisnisnya sudah mulai terbangun, mulai dari jalan, pelabuhan serta internet yang masuk ke desa-desa.

Masyarakat kemudian memanfaatkan berbagai infrastruktur itu untuk mengembangkan bisnisnya.

“Memang harus seperti itu karena kalau hanya mengandalkan pekerjaan jumlah lapangan kerja yang tersedia dan pencari kerja tidak berimbang. Kemudian banyak orang mengambil keputusan berbisnis,” pungkasnya. 


Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

MORE  STORIES

Pengguna Mobil Apa yang Paling Pintar di Jalanan?

Pernah kesal dengan perilaku berkendara sebagian pengemudi mobil dengan brand tertentu? Ini riset yang mengkorelasikan brand mobil yang dikendarai ...

Fahri N. Muharom | 07-09-2024

Bagaimana Sepak Bola Tunanetra Dimainkan?

Atlet sepak bola tunanetra sangat hebat dalam menggunakan kesadaran ruang dan mampu memadukan kecepatan serta teknik bermain

Context.id | 06-09-2024

Nyetir Lebih dari Dua Jam Bisa Bikin Makin Bodoh?

Sebuah studi di Inggris menemukan bahwa mengemudi lebih dari dua jam sehari bisa menurunkan daya otak seseorang.

Naufal Jauhar Nazhif | 06-09-2024

Saat Hewan Ditugaskan Menjadi James Bond

Penggunaan hewan dalam kegiatan militer telah berlangsung selama bertahun-tahun baik itu untuk kegiatan mata-mata atau untuk penyerangan.

Context.id | 05-09-2024