Share

Home Stories

Stories 27 Juli 2023

Komitmen Jalankan ESG Bisa Dorong Profit Perusahaan

Perusahaan yang berkomitmen terhadap tanggung jawab sosial lingkungan dan tata kelola berkelanjutan akan merih profit signifikan dalam jangka panjang.

Diskusi Green Economy Forum 2023 yang diselenggarakan Bisnis Indonesia

Context.id, JAKARTA - Direktur Eksekutif Yayasan Kehati Riki Frindos mengatakan, perusahaan yang berkomitmen dalam bidang keberlanjutan lingkungan, sosial dan tata kelola bisa mengelola risiko lebih bagus dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan langkah serupa.

“Faktor lingkungan hidup, sosial dan tata kelola merupakan sumber risiko bagi perusahaan. Misalnya perusahaan tekstil kalau tidak kelola isu lingkungan misalkan mengotori sungai, mereka bisa saving money dalam jangka pendek tapi dalam jangka panjang sangat berisiko, bisa jadi mereka dihukum oleh negara, dicabut izinnya, diboikot produk oleh masyarakat, diblok pabriknya dan lain sebagainya,” ujarnya, Kamis (27/7/2023).

Dia melanjutkan, selain bisa mengelola risiko, perusahaan yang fokus pada ESG (environment, society, governance) dinilai akan sanggup mengejar peluang green economy. Contohnya, kata Riki, hari ini publik ramai membahas tentang dekarbonisasi, mengurangi bahan bakar berbasis fosil dan menggantinya dengan energi baru terbarukan (EBT).

“Kalau perusahaan perusahaan tidak melakukan dekarbonisasi yang merupakan bagian dari ESG, mereka bisa kehilangan kesempatan bisnis dari energi berkelanjutan  dan mereka akan mentok di bisnis model lama,” ucapnya.

Menurutnya studi-studi empiris di berbagai negara menghasilkan kesimpulan serupa bahwa perusahaan yang berkomitmen terhadap ESG bisa meraih profit yang lebih tinggi dan nilai sahamnya pun melonjak signifikan karena investor tidak ragu menanamkan saham di perusahaan yang bisa mengelola risiko dengan baik.

Kehati, tuturnya, mendorong agar makin banyak pelaku usaha fokus melakuan investasi ESG. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar ESG Award sebagai bentuk apresisi atas keterlibatan para pemangku kepentingn dalam mempromoikan investasi berbasis ESG di pasar modal Indonesia.

Ajang penghargaan ini juga merupakan pengembangan dari konsep Sri-Kehati yang pernah dilaksanakan sebelumnya yang bersifat terbatas pada emiten pasar modal. Produk yang diluncurkan pada 2009 ini hasil dari kerja sma antara Kehati dan Bursa Efek Indonesia (BEI) berupa indeks yang berisikan 25 saham dengan nilai ESG terbaik yang hingga kini masih menjadi acuan investasi berbasis ESG di pasar modal Tanah Air.

Sedangkan ESG Award, tuturnya, juga menjadi strategi edukasi dan komunikasi yang bisa menjangkau masyarakat khususnya investor pasar modal guna mendorong pengembangan investasi ESG. Dengan strategi itu, pihaknya berharap permintaan terkait dengan adopsi dan implementasi ESG di pasar modal Indonesia meningkat.

Dalam award kali ini, tuturnya, Kehati fokus pada identifikasi dan pemberian apreisasi kepada pelaku ESG dari tiga kategori utama yakni best capital market, best impact investment dan best debt and project financing.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 27 Juli 2023

Komitmen Jalankan ESG Bisa Dorong Profit Perusahaan

Perusahaan yang berkomitmen terhadap tanggung jawab sosial lingkungan dan tata kelola berkelanjutan akan merih profit signifikan dalam jangka panjang.

Diskusi Green Economy Forum 2023 yang diselenggarakan Bisnis Indonesia

Context.id, JAKARTA - Direktur Eksekutif Yayasan Kehati Riki Frindos mengatakan, perusahaan yang berkomitmen dalam bidang keberlanjutan lingkungan, sosial dan tata kelola bisa mengelola risiko lebih bagus dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan langkah serupa.

“Faktor lingkungan hidup, sosial dan tata kelola merupakan sumber risiko bagi perusahaan. Misalnya perusahaan tekstil kalau tidak kelola isu lingkungan misalkan mengotori sungai, mereka bisa saving money dalam jangka pendek tapi dalam jangka panjang sangat berisiko, bisa jadi mereka dihukum oleh negara, dicabut izinnya, diboikot produk oleh masyarakat, diblok pabriknya dan lain sebagainya,” ujarnya, Kamis (27/7/2023).

Dia melanjutkan, selain bisa mengelola risiko, perusahaan yang fokus pada ESG (environment, society, governance) dinilai akan sanggup mengejar peluang green economy. Contohnya, kata Riki, hari ini publik ramai membahas tentang dekarbonisasi, mengurangi bahan bakar berbasis fosil dan menggantinya dengan energi baru terbarukan (EBT).

“Kalau perusahaan perusahaan tidak melakukan dekarbonisasi yang merupakan bagian dari ESG, mereka bisa kehilangan kesempatan bisnis dari energi berkelanjutan  dan mereka akan mentok di bisnis model lama,” ucapnya.

Menurutnya studi-studi empiris di berbagai negara menghasilkan kesimpulan serupa bahwa perusahaan yang berkomitmen terhadap ESG bisa meraih profit yang lebih tinggi dan nilai sahamnya pun melonjak signifikan karena investor tidak ragu menanamkan saham di perusahaan yang bisa mengelola risiko dengan baik.

Kehati, tuturnya, mendorong agar makin banyak pelaku usaha fokus melakuan investasi ESG. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar ESG Award sebagai bentuk apresisi atas keterlibatan para pemangku kepentingn dalam mempromoikan investasi berbasis ESG di pasar modal Indonesia.

Ajang penghargaan ini juga merupakan pengembangan dari konsep Sri-Kehati yang pernah dilaksanakan sebelumnya yang bersifat terbatas pada emiten pasar modal. Produk yang diluncurkan pada 2009 ini hasil dari kerja sma antara Kehati dan Bursa Efek Indonesia (BEI) berupa indeks yang berisikan 25 saham dengan nilai ESG terbaik yang hingga kini masih menjadi acuan investasi berbasis ESG di pasar modal Tanah Air.

Sedangkan ESG Award, tuturnya, juga menjadi strategi edukasi dan komunikasi yang bisa menjangkau masyarakat khususnya investor pasar modal guna mendorong pengembangan investasi ESG. Dengan strategi itu, pihaknya berharap permintaan terkait dengan adopsi dan implementasi ESG di pasar modal Indonesia meningkat.

Dalam award kali ini, tuturnya, Kehati fokus pada identifikasi dan pemberian apreisasi kepada pelaku ESG dari tiga kategori utama yakni best capital market, best impact investment dan best debt and project financing.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Negosiasi RI-AS Mandek Tapi Vietnam Berhasil, Kok Bisa?

Menilai paket negosiasi yang ditawarkan Vietnam kepada AS secara signifikan mengurangi defisit neraca perdagangan AS

Renita Sukma . 11 July 2025

Ditekan Tarif Trump, Indonesia Bisa Perluas Pasar Tekstil ke Eropa

Di tengah tekanan tarif Trump 32%, Indonesia memiliki peluang untuk memperluas pasar ke Uni Eropa

Renita Sukma . 11 July 2025

Tarif Jadi Senjata Trump Jegal China di Panggung Global

Kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump bertujuan untuk menghambat China dalam rantai pasok global

Renita Sukma . 11 July 2025

Ancaman Tarif Trump untuk 14 Negara, Indonesia Kena!

Negara-negara ini akan menghadapi tarif baru jika gagal mencapai kesepakatan dagang dengan AS sebelum batas waktu yang ditentukan

Noviarizal Fernandez . 10 July 2025