Share

Home Stories

Stories 21 Juni 2023

Kemenag Siapkan 3 Skema Puncak Haji Untuk Lansia

Kementerian Agama RI siapkan beberapa langkah atau skema untuk jamaah haji lansia agar ibadah puncak semakin aman dan nyaman

Umat muslim berdoa saat melaksanakan wukuf di Jabal Rahmah, Sabtu (10/8/2019). Melaksanakan wukuf merupakan salah satu rukun haji. - ANTARA/Hanni

Context.id, JAKARTA - Kementerian Agama tengah menyiapkan tiga skema untuk jamaah haji lansia saat memasuki fase puncak ibadah haji atau wukuf di Arafah, Muzdalifah dan Armina.

Skema tersebut bakal diterapkan kepada jamaah haji lansia untuk memudahkan proses ibadah haji sehingga bisa berjalan dengan aman dan nyaman selama fase puncak ibadah haji.

Direktur Bina Haji pada Kementerian Agama, Arsad Hidayat mengatakan pihaknya akan menyosialisasikan hal tersebut kepada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU). 

Kemudian, menurut Arsad, memberikan pemahaman kepada jemaah haji, termasuk jemaah lansia, terkait skema penyelenggaraan puncak haji. Pasalnya, KBIHU umumnya memilki banyak jemaah dan pesan KBIHU akan didengar dan diikuti jemahnya.

“Kita telah siapkan tiga skema penyelenggaraan ibadah haji, khususnya bagi jemaah haji lansia, menjelang puncak haji,” tuturnya di Jakarta, Rabu (21/6).

Dia menjelaskan skema yang pertama yaitu menyiapkan badal haji bagi jamaah lansia yang meninggal dunia saat berada di embarkasi, pesawat maupun tanah suci, termasuk jamaah yang memiliki ketergantungan pada alat dan obat sehingga tidak bisa dimobilisasi. 

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu, sampai saat ini tercatat ada 99 jemaah haji Indonesia yang meninggal di pesawat, Jeddah, Madinah, dan Makkah. 

“Jadi, nantinya akan ada orang yang membadalkan hajinya,” kata Arsad.

Kemudian, skema yang kedua menyiapkan Safari Wukuf bagi jamaah haji lansia yang sakit dan menyiapkan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) maupun RS Arab Saudi (RSAS) untuk jemaah haji lansia. 

“Kita akan angkut dengan bus yang sudah dimodifikasi, ada jemaah yang duduk dan baring. Satu dua jam di Arafah kemudian akan kembali ke KKIH atau RSAS,” ujarnya

Untuk skema ketiga, menurut Arsad, menyiapkan kursi roda untuk jamaah haji lansia yang ingin menjalani wukuf di Arafah, sama seperti jamaah haji normal lainnya.

“Kita sedang mempersiapkan skema dengan pihak Syarikah supaya mereka tidak harus mampir di Muzdalifah. Sebab, Muzdalifah itu kan hamparan pasir. Kalau nanti kursi roda turun di sana akan berat mendorongnya,” tuturnya.



Penulis : Sholahuddin Ayyubi

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 21 Juni 2023

Kemenag Siapkan 3 Skema Puncak Haji Untuk Lansia

Kementerian Agama RI siapkan beberapa langkah atau skema untuk jamaah haji lansia agar ibadah puncak semakin aman dan nyaman

Umat muslim berdoa saat melaksanakan wukuf di Jabal Rahmah, Sabtu (10/8/2019). Melaksanakan wukuf merupakan salah satu rukun haji. - ANTARA/Hanni

Context.id, JAKARTA - Kementerian Agama tengah menyiapkan tiga skema untuk jamaah haji lansia saat memasuki fase puncak ibadah haji atau wukuf di Arafah, Muzdalifah dan Armina.

Skema tersebut bakal diterapkan kepada jamaah haji lansia untuk memudahkan proses ibadah haji sehingga bisa berjalan dengan aman dan nyaman selama fase puncak ibadah haji.

Direktur Bina Haji pada Kementerian Agama, Arsad Hidayat mengatakan pihaknya akan menyosialisasikan hal tersebut kepada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU). 

Kemudian, menurut Arsad, memberikan pemahaman kepada jemaah haji, termasuk jemaah lansia, terkait skema penyelenggaraan puncak haji. Pasalnya, KBIHU umumnya memilki banyak jemaah dan pesan KBIHU akan didengar dan diikuti jemahnya.

“Kita telah siapkan tiga skema penyelenggaraan ibadah haji, khususnya bagi jemaah haji lansia, menjelang puncak haji,” tuturnya di Jakarta, Rabu (21/6).

Dia menjelaskan skema yang pertama yaitu menyiapkan badal haji bagi jamaah lansia yang meninggal dunia saat berada di embarkasi, pesawat maupun tanah suci, termasuk jamaah yang memiliki ketergantungan pada alat dan obat sehingga tidak bisa dimobilisasi. 

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu, sampai saat ini tercatat ada 99 jemaah haji Indonesia yang meninggal di pesawat, Jeddah, Madinah, dan Makkah. 

“Jadi, nantinya akan ada orang yang membadalkan hajinya,” kata Arsad.

Kemudian, skema yang kedua menyiapkan Safari Wukuf bagi jamaah haji lansia yang sakit dan menyiapkan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) maupun RS Arab Saudi (RSAS) untuk jemaah haji lansia. 

“Kita akan angkut dengan bus yang sudah dimodifikasi, ada jemaah yang duduk dan baring. Satu dua jam di Arafah kemudian akan kembali ke KKIH atau RSAS,” ujarnya

Untuk skema ketiga, menurut Arsad, menyiapkan kursi roda untuk jamaah haji lansia yang ingin menjalani wukuf di Arafah, sama seperti jamaah haji normal lainnya.

“Kita sedang mempersiapkan skema dengan pihak Syarikah supaya mereka tidak harus mampir di Muzdalifah. Sebab, Muzdalifah itu kan hamparan pasir. Kalau nanti kursi roda turun di sana akan berat mendorongnya,” tuturnya.



Penulis : Sholahuddin Ayyubi

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025