Kemenag Siapkan 3 Skema Puncak Haji Untuk Lansia
Kementerian Agama RI siapkan beberapa langkah atau skema untuk jamaah haji lansia agar ibadah puncak semakin aman dan nyaman
Context.id, JAKARTA - Kementerian Agama tengah menyiapkan tiga skema untuk jamaah haji lansia saat memasuki fase puncak ibadah haji atau wukuf di Arafah, Muzdalifah dan Armina.
Skema tersebut bakal diterapkan kepada jamaah haji lansia untuk memudahkan proses ibadah haji sehingga bisa berjalan dengan aman dan nyaman selama fase puncak ibadah haji.
Direktur Bina Haji pada Kementerian Agama, Arsad Hidayat mengatakan pihaknya akan menyosialisasikan hal tersebut kepada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).
Kemudian, menurut Arsad, memberikan pemahaman kepada jemaah haji, termasuk jemaah lansia, terkait skema penyelenggaraan puncak haji. Pasalnya, KBIHU umumnya memilki banyak jemaah dan pesan KBIHU akan didengar dan diikuti jemahnya.
“Kita telah siapkan tiga skema penyelenggaraan ibadah haji, khususnya bagi jemaah haji lansia, menjelang puncak haji,” tuturnya di Jakarta, Rabu (21/6).
Dia menjelaskan skema yang pertama yaitu menyiapkan badal haji bagi jamaah lansia yang meninggal dunia saat berada di embarkasi, pesawat maupun tanah suci, termasuk jamaah yang memiliki ketergantungan pada alat dan obat sehingga tidak bisa dimobilisasi.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu, sampai saat ini tercatat ada 99 jemaah haji Indonesia yang meninggal di pesawat, Jeddah, Madinah, dan Makkah.
“Jadi, nantinya akan ada orang yang membadalkan hajinya,” kata Arsad.
Kemudian, skema yang kedua menyiapkan Safari Wukuf bagi jamaah haji lansia yang sakit dan menyiapkan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) maupun RS Arab Saudi (RSAS) untuk jemaah haji lansia.
“Kita akan angkut dengan bus yang sudah dimodifikasi, ada jemaah yang duduk dan baring. Satu dua jam di Arafah kemudian akan kembali ke KKIH atau RSAS,” ujarnya
Untuk skema ketiga, menurut Arsad, menyiapkan kursi roda untuk jamaah haji lansia yang ingin menjalani wukuf di Arafah, sama seperti jamaah haji normal lainnya.
“Kita sedang mempersiapkan skema dengan pihak Syarikah supaya mereka tidak harus mampir di Muzdalifah. Sebab, Muzdalifah itu kan hamparan pasir. Kalau nanti kursi roda turun di sana akan berat mendorongnya,” tuturnya.
RELATED ARTICLES
Kemenag Siapkan 3 Skema Puncak Haji Untuk Lansia
Kementerian Agama RI siapkan beberapa langkah atau skema untuk jamaah haji lansia agar ibadah puncak semakin aman dan nyaman
Context.id, JAKARTA - Kementerian Agama tengah menyiapkan tiga skema untuk jamaah haji lansia saat memasuki fase puncak ibadah haji atau wukuf di Arafah, Muzdalifah dan Armina.
Skema tersebut bakal diterapkan kepada jamaah haji lansia untuk memudahkan proses ibadah haji sehingga bisa berjalan dengan aman dan nyaman selama fase puncak ibadah haji.
Direktur Bina Haji pada Kementerian Agama, Arsad Hidayat mengatakan pihaknya akan menyosialisasikan hal tersebut kepada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).
Kemudian, menurut Arsad, memberikan pemahaman kepada jemaah haji, termasuk jemaah lansia, terkait skema penyelenggaraan puncak haji. Pasalnya, KBIHU umumnya memilki banyak jemaah dan pesan KBIHU akan didengar dan diikuti jemahnya.
“Kita telah siapkan tiga skema penyelenggaraan ibadah haji, khususnya bagi jemaah haji lansia, menjelang puncak haji,” tuturnya di Jakarta, Rabu (21/6).
Dia menjelaskan skema yang pertama yaitu menyiapkan badal haji bagi jamaah lansia yang meninggal dunia saat berada di embarkasi, pesawat maupun tanah suci, termasuk jamaah yang memiliki ketergantungan pada alat dan obat sehingga tidak bisa dimobilisasi.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu, sampai saat ini tercatat ada 99 jemaah haji Indonesia yang meninggal di pesawat, Jeddah, Madinah, dan Makkah.
“Jadi, nantinya akan ada orang yang membadalkan hajinya,” kata Arsad.
Kemudian, skema yang kedua menyiapkan Safari Wukuf bagi jamaah haji lansia yang sakit dan menyiapkan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) maupun RS Arab Saudi (RSAS) untuk jemaah haji lansia.
“Kita akan angkut dengan bus yang sudah dimodifikasi, ada jemaah yang duduk dan baring. Satu dua jam di Arafah kemudian akan kembali ke KKIH atau RSAS,” ujarnya
Untuk skema ketiga, menurut Arsad, menyiapkan kursi roda untuk jamaah haji lansia yang ingin menjalani wukuf di Arafah, sama seperti jamaah haji normal lainnya.
“Kita sedang mempersiapkan skema dengan pihak Syarikah supaya mereka tidak harus mampir di Muzdalifah. Sebab, Muzdalifah itu kan hamparan pasir. Kalau nanti kursi roda turun di sana akan berat mendorongnya,” tuturnya.
POPULAR
RELATED ARTICLES