Waspada! Obesitas Sumbang Kematian Tertinggi
Pria asal Tangerang bernama Muhammad Fajri viral di media sosial karena memiliki bobot tubuh yang melebihi indeks massa tubuh (IMT) normal.
Context.id, JAKARTA - Pria asal Tangerang bernama Muhammad Fajri viral di media sosial karena memiliki bobot tubuh yang melebihi indeks massa tubuh (IMT) normal atau biasa disebut obesitas. Tak main-main, beratnya mencapai 300 kilogram di usia 27 tahun.
Obesitas terjadi atas adanya penumpukan lemak akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama. Nyatanya, obesitas digolongkan sebagai penyakit yang perlu mendapat penanganan khusus.
Mengutip Kemkes, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS mengatakan obesitas menjadi faktor risiko terhadap penyakit-penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, kanker, hipertensi, penyakit metabolik dan non metabolik lainnya, serta berkontribusi sebagai penyebab kematian tertinggi.
Saking parahnya dampak dari obesitas, penyakit ini menjadi masalah global yang menimpa 2 miliar penduduk dunia. Mirisnya lagi Indonesia mengalami kenaikan peningkatan obesitas yang cukup signifikan, dari 10,5% di 2007 menjadi 21,8% di 2018 bahkan terus melonjak per tahunnya.
Obesitas dapat menyerang semua umur, tak terkecuali anak-anak sekalipun. Obesitas pada anak didiagnostik dengan antropometri melalui penimbangan berat badan, pengukuran panjang atau tinggi badan, lalu menghitung indeks massa tubuh dengan rumus BB/TB dalam meter.
Berikut klasifikasi IMT menurut WHO:
IMT | Klasifikasi |
<18,5 | Berat Badan di Bawah Normal |
18,5-24,9 | Normal |
25,0-29,9 | Overweight |
30,0-34,9 | Obesitas Tingkat 1 |
35,0-30,9 | Obesitas Tingkat 2 |
> 40,0 | Obesitas Tingkat 3 |
Berdasarkan rilis Kementerian Kesehatan, masyarakat Indonesia memiliki ambang batas indeks massa tubuh normal pada kisaran 18,5—25. Seseorang akan disebut mengalami obesitas ringan apabila mempunyai IMT pada kisaran 25,1—27 dan obesitas berat ketika memiliki IMT di atas angka 27.
Seseorang dengan IMT diatas 27 disarankan untuk melakukan pengecekan ke dokter sebab bobot tubuhnya sudah memasuki obesitas berat. Orang yang masuk ke kategori obesitas berat akan dipantau agar bisa melewati program diet untuk pola hidup yang lebih baik
RELATED ARTICLES
Waspada! Obesitas Sumbang Kematian Tertinggi
Pria asal Tangerang bernama Muhammad Fajri viral di media sosial karena memiliki bobot tubuh yang melebihi indeks massa tubuh (IMT) normal.
Context.id, JAKARTA - Pria asal Tangerang bernama Muhammad Fajri viral di media sosial karena memiliki bobot tubuh yang melebihi indeks massa tubuh (IMT) normal atau biasa disebut obesitas. Tak main-main, beratnya mencapai 300 kilogram di usia 27 tahun.
Obesitas terjadi atas adanya penumpukan lemak akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama. Nyatanya, obesitas digolongkan sebagai penyakit yang perlu mendapat penanganan khusus.
Mengutip Kemkes, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS mengatakan obesitas menjadi faktor risiko terhadap penyakit-penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, kanker, hipertensi, penyakit metabolik dan non metabolik lainnya, serta berkontribusi sebagai penyebab kematian tertinggi.
Saking parahnya dampak dari obesitas, penyakit ini menjadi masalah global yang menimpa 2 miliar penduduk dunia. Mirisnya lagi Indonesia mengalami kenaikan peningkatan obesitas yang cukup signifikan, dari 10,5% di 2007 menjadi 21,8% di 2018 bahkan terus melonjak per tahunnya.
Obesitas dapat menyerang semua umur, tak terkecuali anak-anak sekalipun. Obesitas pada anak didiagnostik dengan antropometri melalui penimbangan berat badan, pengukuran panjang atau tinggi badan, lalu menghitung indeks massa tubuh dengan rumus BB/TB dalam meter.
Berikut klasifikasi IMT menurut WHO:
IMT | Klasifikasi |
<18,5 | Berat Badan di Bawah Normal |
18,5-24,9 | Normal |
25,0-29,9 | Overweight |
30,0-34,9 | Obesitas Tingkat 1 |
35,0-30,9 | Obesitas Tingkat 2 |
> 40,0 | Obesitas Tingkat 3 |
Berdasarkan rilis Kementerian Kesehatan, masyarakat Indonesia memiliki ambang batas indeks massa tubuh normal pada kisaran 18,5—25. Seseorang akan disebut mengalami obesitas ringan apabila mempunyai IMT pada kisaran 25,1—27 dan obesitas berat ketika memiliki IMT di atas angka 27.
Seseorang dengan IMT diatas 27 disarankan untuk melakukan pengecekan ke dokter sebab bobot tubuhnya sudah memasuki obesitas berat. Orang yang masuk ke kategori obesitas berat akan dipantau agar bisa melewati program diet untuk pola hidup yang lebih baik
POPULAR
RELATED ARTICLES