Stories - 13 June 2023

Waspada! Obesitas Sumbang Kematian Tertinggi

Pria asal Tangerang bernama Muhammad Fajri viral di media sosial karena memiliki bobot tubuh yang melebihi indeks massa tubuh (IMT) normal.


Ilustrasi Obesitas -Freepik-

Context.id, JAKARTA - Pria asal Tangerang bernama Muhammad Fajri viral di media sosial karena memiliki bobot tubuh yang melebihi indeks massa tubuh (IMT) normal atau biasa disebut obesitas. Tak main-main, beratnya mencapai 300 kilogram di usia 27 tahun.
 
Obesitas terjadi atas adanya penumpukan lemak akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama. Nyatanya, obesitas digolongkan sebagai penyakit yang perlu mendapat penanganan khusus.

Mengutip Kemkes, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS mengatakan obesitas menjadi faktor risiko terhadap penyakit-penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, kanker, hipertensi, penyakit metabolik dan non metabolik lainnya, serta berkontribusi sebagai penyebab kematian tertinggi. 

Saking parahnya dampak dari obesitas,  penyakit ini menjadi masalah global yang menimpa 2 miliar penduduk dunia. Mirisnya lagi Indonesia mengalami kenaikan peningkatan obesitas yang cukup signifikan, dari 10,5% di 2007 menjadi 21,8% di 2018 bahkan terus melonjak per tahunnya.

Obesitas dapat menyerang semua umur, tak terkecuali anak-anak sekalipun. Obesitas pada anak didiagnostik dengan antropometri melalui penimbangan berat badan, pengukuran panjang atau tinggi badan, lalu menghitung indeks massa tubuh dengan rumus BB/TB dalam meter.

Berikut klasifikasi IMT menurut WHO: 

IMT Klasifikasi
<18,5 Berat Badan di Bawah Normal
18,5-24,9 Normal
25,0-29,9 Overweight
30,0-34,9 Obesitas Tingkat 1
35,0-30,9 Obesitas Tingkat 2
> 40,0 Obesitas Tingkat 3

Berdasarkan rilis Kementerian Kesehatan, masyarakat Indonesia memiliki ambang batas indeks massa tubuh normal pada kisaran 18,5—25. Seseorang akan disebut mengalami obesitas ringan apabila mempunyai IMT pada kisaran 25,1—27 dan obesitas berat ketika memiliki IMT di atas angka 27. 

Seseorang dengan IMT diatas 27 disarankan untuk melakukan pengecekan ke dokter sebab bobot  tubuhnya sudah memasuki obesitas berat. Orang yang masuk ke kategori obesitas berat akan dipantau agar bisa melewati program diet untuk pola hidup yang lebih baik


Penulis : Nisrina Khairunnisa

Editor   : Puput Ady

MORE  STORIES

Perebutan Likuiditas di Indonesia, Apa Itu?

Likuditas adalah kemampuan entitas dalam memenuhi kewajiban finansialnya yang akan jatuh tempo

Noviarizal Fernandez | 26-07-2024

Suku Inuit di Alaska, Tetap Sehat Walau Tak Makan Sayur

Suku Inuit tetap sehat karena memakan banyak organ daging mentah yang mempunyai kandungan vitamin C, nutrisi, dan lemak jenuh tinggi

Context.id | 26-07-2024

Dampingi Korban Kekerasan Seksual Malah Terjerat UU ITE

Penyidik dianggap tidak memperhatikan dan berupaya mencari fakta-fakta yang akurat berkaitan dengan kasus kekerasan seksual

Noviarizal Fernandez | 26-07-2024

Ini Aturan Penggunaan Bahan Pengawet Makanan

Pengawet makanan dari bahan kimia boleh digunakan dengan batas kadar yang sudah ditentukan BPOM

Noviarizal Fernandez | 25-07-2024