Stories - 24 May 2023

Saatnya Generasi Muda Paham Literasi Keuangan

Kemampuan literasi keuangan penting untuk dimiliki kaum muda sehingga bisa mengelola pendapatan secara tepat.


Ilustrasi

Context.id, JAKARTA - Kemampuan literasi keuangan penting untuk dimiliki oleh kaum muda sehingga bisa mengelola pendapatan secara tepat.

Valent Tematur, aktivis Koperasi Simpan Pinjam Credit Union Bererod Gratia (CUBG) mengungkapkan bahwa pemahaman literasi yang baik mampu membuka wawasan tentang tata kelola keuangan. Hal ini dapat dimulai dari hal sederhana seperti rutin mencatat pendapatan maupun pengeluaran.

“Kemampuan mengelola keuangan itu juga dilengkapi dengan kesadaran untuk menabung yang bukan diambil dari sisa pengeluaran kita tapi menabung harus dilakukan membuat buat catatan pengeluaran,” tuturnya, Rabu (24/5/2023).

Credit Union, termasuk CUBG tempat Valent bernaung, dalam memberikan edukasi literasi kepada para anggota, termasuk kaum muda, menyatakan bahwa 10-20 persen dari pengeluaran harus disisihkan untuk ditabung. Sisanya, dikelola untuk pengeluaran selama sebulan seperti kebutuhan rumah tangga atau pendidikan.

“Jadi tiap dapat penghasilan apakah itu tetap atau tidak terduga lainnya maka CU ingin edukasi adalah sisihkan 10-20 persen untuk ditabung di CU,” terangnya.

Tidak hanya menyangkut tabungan di CU, dalam pendidikan literasi keuangan pun menurutnya terdapat materi mengenai instrumen investasi lain baik berupa produk investasi simpanan deposito di CUBG seperti Pundi Gratia, maupun investasi di lembaga keuangan lain seperti deposito, logam mulia serta membeli aset yang nilainya meningkat setiap tahun.

“Dan yang paling penting dalam pendidikan literasi keuangan, CU ingin mengedukasi anggota supaya tidak konsumtif tetapi bisa menabung dan berinvestasi,” tuturnya.  

Pentingnya menabung dan berinvestasi, serta menunaikan kewajiban melunasi pinjaman, jika ada, juga disebut dalam buku Credit Union Kendaraan Menuju Kemakmuran yang disunting oleh A.M. Lilik Agung. 

Dalam buku itu, disebutkan bahwa kaum muda yang  menabung serta berinvestasi mempunyai cita-cita yang jelas dan tertulis. Ada dua hal yang mereka lakukan setelah dapat uang yakni pertama mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran setiap hari, setiap bulan, setiap tahun. 

Kedua, memprioritaskan menabung dan/atau membayar utang jika ada utang pada lembaga/ orang lain. Utang adalah kepercayaan. Jadi kepercayaan harus dijaga.

Kepercayaan berkaitan dengan nama baik sehingga biasakan pengeluaran untuk tabungan dan bayar utang senilai 30 persen dari total pendapatan. Dengan kata lain, kebutuhan hidup hanya 70 persen dari total pendapatan. 

Hidup hemat dan terus membangun kebiasaan menabung dan berinvestasi. Mereka menganut falsafah berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian.


Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Thomas Mola

MORE  STORIES

Perebutan Likuiditas di Indonesia, Apa Itu?

Likuditas adalah kemampuan entitas dalam memenuhi kewajiban finansialnya yang akan jatuh tempo

Noviarizal Fernandez | 26-07-2024

Suku Inuit di Alaska, Tetap Sehat Walau Tak Makan Sayur

Suku Inuit tetap sehat karena memakan banyak organ daging mentah yang mempunyai kandungan vitamin C, nutrisi, dan lemak jenuh tinggi

Context.id | 26-07-2024

Dampingi Korban Kekerasan Seksual Malah Terjerat UU ITE

Penyidik dianggap tidak memperhatikan dan berupaya mencari fakta-fakta yang akurat berkaitan dengan kasus kekerasan seksual

Noviarizal Fernandez | 26-07-2024

Ini Aturan Penggunaan Bahan Pengawet Makanan

Pengawet makanan dari bahan kimia boleh digunakan dengan batas kadar yang sudah ditentukan BPOM

Noviarizal Fernandez | 25-07-2024