Sinyal Sejahterakan Petani, Bagaimana Caranya?
Adanya PPKM dan larangan berjualan tidak akan memupuskan harapan petani untuk menjual hasil panennya.
Context.id, JAKARTA - Pertanian menjadi salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia. Alhasil ketika pandemi menyerang, produksi dan penjualan barang pertanian pun menurun dan membuat perekonomian Indonesia turut merosot.
Beruntungnya, saat ini sudah ada digitalisasi. Adanya PPKM dan larangan berjualan tidak akan memupuskan harapan petani untuk menjual hasil panennya.
Adapun salah satu desa yang langsung memanfaatkannya adalah Desa Detusuko Barat.Mereka membuat platform digital untuk berdagang yang dinamakan Dapur Kita yang bertujuan untuk memudahkan BUMDes dan UMKM untuk memasarkan produknya.
"Platform itu memudahkan kami untuk menjual sayur-sayuran dari beberapa desa di kecamatan Detusoko dan bisa dipesan melalui aplikasi," ujar Kepala Desa Detusoko Barat, Ferdinandus Watu.
Kerennya, platform ini sukses besar. Dalam waktu 3-4 bulan, Dapur Kita berhasil menjadi platform nasional dan menjadi distributor 120 pelapak di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, pada 2021, Dapur Kita sudah melayani pasokan ke lintas kabupaten dan membuat jenis barang yang dijual pun semakin banyak. "Sehingga sayurnya tidak harus dari Detusoko. Misalnya, bagaimana teman-teman di Maumere bisa menjual sayurnya juga bahkan sampai Sabu Raijua. Jadi kami harus memperluas," ujar Kepala Desa Detusoko Barat, Fernandus Watu.
RELATED ARTICLES
Sinyal Sejahterakan Petani, Bagaimana Caranya?
Adanya PPKM dan larangan berjualan tidak akan memupuskan harapan petani untuk menjual hasil panennya.
Context.id, JAKARTA - Pertanian menjadi salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia. Alhasil ketika pandemi menyerang, produksi dan penjualan barang pertanian pun menurun dan membuat perekonomian Indonesia turut merosot.
Beruntungnya, saat ini sudah ada digitalisasi. Adanya PPKM dan larangan berjualan tidak akan memupuskan harapan petani untuk menjual hasil panennya.
Adapun salah satu desa yang langsung memanfaatkannya adalah Desa Detusuko Barat.Mereka membuat platform digital untuk berdagang yang dinamakan Dapur Kita yang bertujuan untuk memudahkan BUMDes dan UMKM untuk memasarkan produknya.
"Platform itu memudahkan kami untuk menjual sayur-sayuran dari beberapa desa di kecamatan Detusoko dan bisa dipesan melalui aplikasi," ujar Kepala Desa Detusoko Barat, Ferdinandus Watu.
Kerennya, platform ini sukses besar. Dalam waktu 3-4 bulan, Dapur Kita berhasil menjadi platform nasional dan menjadi distributor 120 pelapak di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, pada 2021, Dapur Kita sudah melayani pasokan ke lintas kabupaten dan membuat jenis barang yang dijual pun semakin banyak. "Sehingga sayurnya tidak harus dari Detusoko. Misalnya, bagaimana teman-teman di Maumere bisa menjual sayurnya juga bahkan sampai Sabu Raijua. Jadi kami harus memperluas," ujar Kepala Desa Detusoko Barat, Fernandus Watu.
POPULAR
RELATED ARTICLES