Berkat Digitalisasi, Pelaku UMKM di NTT Bisa Naik Kelas
Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 61,07 persen, atau sekitar Rp8.574 triliun.
Saat ini, Presiden Jokowi sedang mendorong digitalisasi UMKM. Soalnya, banyak peluang dan manfaat yang bisa didapatkan dari digitalisasi ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pada 2021, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 61,07 persen, atau sekitar Rp8.574 triliun.
Padahal angka digitalisasi UMKM memang belum 100 persen. Hingga Mei 2022, jumlah UMKM yang sudah go-digital baru mencapai 18,5 juta dan baru ditaksir mencapai 30 juta pada 2024. Bener-bener nggak bisa dibayangkan kalau digitalisasi UMKM sudah 100 persen ya?
Namun masalahnya, belum semua daerah punya infrastruktur yang mendukung digitaliasi, terutama di daerah 3T.
Oleh karena itu, saat ini BAKTI sedang membangun infrastruktur digital untuk mendorong digitalisasi UMKM di Indonesia, layaknya yang dilakukan di salah satu kabupaten di NTT, yakni Kabupaten Ende.
Pasalnya, di Ende sebagian kegiatan jual beli dilakukan secara daring. Perlu diakui, hal ini merupakan sesuatu yang cukup canggih jika dibandingkan desa sekitarnya yang belum terjangkau akses internet.
RELATED ARTICLES
Berkat Digitalisasi, Pelaku UMKM di NTT Bisa Naik Kelas
Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 61,07 persen, atau sekitar Rp8.574 triliun.
Saat ini, Presiden Jokowi sedang mendorong digitalisasi UMKM. Soalnya, banyak peluang dan manfaat yang bisa didapatkan dari digitalisasi ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pada 2021, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 61,07 persen, atau sekitar Rp8.574 triliun.
Padahal angka digitalisasi UMKM memang belum 100 persen. Hingga Mei 2022, jumlah UMKM yang sudah go-digital baru mencapai 18,5 juta dan baru ditaksir mencapai 30 juta pada 2024. Bener-bener nggak bisa dibayangkan kalau digitalisasi UMKM sudah 100 persen ya?
Namun masalahnya, belum semua daerah punya infrastruktur yang mendukung digitaliasi, terutama di daerah 3T.
Oleh karena itu, saat ini BAKTI sedang membangun infrastruktur digital untuk mendorong digitalisasi UMKM di Indonesia, layaknya yang dilakukan di salah satu kabupaten di NTT, yakni Kabupaten Ende.
Pasalnya, di Ende sebagian kegiatan jual beli dilakukan secara daring. Perlu diakui, hal ini merupakan sesuatu yang cukup canggih jika dibandingkan desa sekitarnya yang belum terjangkau akses internet.
POPULAR
RELATED ARTICLES