Share

Stories 16 Agustus 2022

Angka Kemiskinan 2023 Diprediksi Sekitar 8,5 Persen

Presiden Joko Widodo berharap angka kemiskinan hanya sebesar 7,5-8,5 persen pada 2023.

Warga beraktivitas dengan latar gedung bertingkat di Jakarta, Senin (13/6/2022). - Bisnis Indonesia -

Context.id, JAKARTA - Presiden Joko Widodo berharap angka kemiskinan hanya sebesar 7,5-8,5 persen pada 2023.

“Angka kemiskinan dalam rentang 7,5 persen hingga 8,5 persen,” ujar Jokowi dalam pidato pengantar RUU APBN tahun anggaran 2023 beserta nota keuangannya pada rapat paripurna DPR, Selasa (16/8/2022).

Dilansir dari laman Kementerian Keuangan, tingkat kemiskinan di Indonesia pada Maret 2022 sudah mencapai 9,54 persen. Dimana angka tersebut sudah jauh lebih rendah dibandingkan September 2021 (9,71 persen) serta Maret 2021 (10,41 persen).  

Maka dari itu Jokowi optimistis angka kemiskinan Indonesia dapat terus menurun pada 2023 mendatang. Apalagi ditambah dengan kondisi pemulihan ekonomi yang sedang dialami Indonesia.

Walaupun harga komoditas global, terkhusus harga pangan dan energi yang sedang melonjak, tetapi pemerintah dapat menentukan target tersebut karena percaya kemiskinan akan tetap menurun dengan adanya bantuan dari APBN sebagai peredam guncangan kenaikan harga tersebut. 

Berdasarkan pidato Jokowi sebagai pengantar rapat RUU APBN tahun anggaran 2023 beserta nota keuangan, APBN Indonesia pada 2023 direncanakan akan mencapai angka Rp3.041,7 triliun.

“Belanja negara dalam RAPBN 2023 direncanakan sebesar Rp3.041,7 triliun, yang meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.230 triliun serta transfer ke daerah sebesar Rp811,7 triliun rupiah,” ujar Jokowi.

Lebih lanjut, target angka kemiskinan disebut cukup realistis karena Indonesia juga merupakan salah satu negara yang berhasil mengatasi pandemi dan memulihkan ekonominya dengan cepat. Pasalnya, terdapat sejumlah sektor yang mengalami kenaikan drastis dalam triwulan II/2022, seperti sektor perdagangan, infrastruktur, manufaktur, transportasi, dan akomodasi.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 16 Agustus 2022

Angka Kemiskinan 2023 Diprediksi Sekitar 8,5 Persen

Presiden Joko Widodo berharap angka kemiskinan hanya sebesar 7,5-8,5 persen pada 2023.

Warga beraktivitas dengan latar gedung bertingkat di Jakarta, Senin (13/6/2022). - Bisnis Indonesia -

Context.id, JAKARTA - Presiden Joko Widodo berharap angka kemiskinan hanya sebesar 7,5-8,5 persen pada 2023.

“Angka kemiskinan dalam rentang 7,5 persen hingga 8,5 persen,” ujar Jokowi dalam pidato pengantar RUU APBN tahun anggaran 2023 beserta nota keuangannya pada rapat paripurna DPR, Selasa (16/8/2022).

Dilansir dari laman Kementerian Keuangan, tingkat kemiskinan di Indonesia pada Maret 2022 sudah mencapai 9,54 persen. Dimana angka tersebut sudah jauh lebih rendah dibandingkan September 2021 (9,71 persen) serta Maret 2021 (10,41 persen).  

Maka dari itu Jokowi optimistis angka kemiskinan Indonesia dapat terus menurun pada 2023 mendatang. Apalagi ditambah dengan kondisi pemulihan ekonomi yang sedang dialami Indonesia.

Walaupun harga komoditas global, terkhusus harga pangan dan energi yang sedang melonjak, tetapi pemerintah dapat menentukan target tersebut karena percaya kemiskinan akan tetap menurun dengan adanya bantuan dari APBN sebagai peredam guncangan kenaikan harga tersebut. 

Berdasarkan pidato Jokowi sebagai pengantar rapat RUU APBN tahun anggaran 2023 beserta nota keuangan, APBN Indonesia pada 2023 direncanakan akan mencapai angka Rp3.041,7 triliun.

“Belanja negara dalam RAPBN 2023 direncanakan sebesar Rp3.041,7 triliun, yang meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.230 triliun serta transfer ke daerah sebesar Rp811,7 triliun rupiah,” ujar Jokowi.

Lebih lanjut, target angka kemiskinan disebut cukup realistis karena Indonesia juga merupakan salah satu negara yang berhasil mengatasi pandemi dan memulihkan ekonominya dengan cepat. Pasalnya, terdapat sejumlah sektor yang mengalami kenaikan drastis dalam triwulan II/2022, seperti sektor perdagangan, infrastruktur, manufaktur, transportasi, dan akomodasi.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Apakah Flu saat Hamil Meningkatkan Risiko Autisme Anak? Ini Kata Para Ahli

Meskipun belum bisa dipastikan sebagai penyebab langsung, infeksi seperti flu saat hamil bisa berkontribusi meningkatkan risiko gangguan spektrum ...

Context.id . 25 November 2024

Haruskah Tetap Belajar Coding di Dunia AI?

Kamp pelatihan coding dulunya tampak seperti tiket emas menuju masa depan yang aman secara ekonomi. Namun, saat janji itu memudar, apa yang harus ...

Context.id . 25 November 2024

Menuju Pemulihan: Dua Ilmuwan Harvard Mencari Jalan Cepat Atasi Depresi

Depresi menjadi musuh yang sulit ditaklukkan karena pengobatannya butuh waktu panjang

Context.id . 24 November 2024

Hati-hati! Terlalu Banyak Duduk Rentan Terkena Serangan Jantung

Menurut penelitian terbaru meskipun kita rajin olahraga yang rutin jika tubuh tidak banyak bergerak dapat meningkatkan risiko gagal jantung hingga 60%

Context.id . 24 November 2024