Dari Matematika ke Machine Learning, Saatnya Belajar AI di Sekolah
Materi AI dan coding akan masuk ke sistem pendidikan nasional mulai dari SD hingga SMK
Context.id, JAKARTA - Jika dulu murid-murid Indonesia memimpikan pelajaran tanpa matematika, kini justru akan tiba pelajaran baru yang jauh lebih abstrak yakni Artificial Intelligence.
Mulai 2025, pemerintah berencana memasukkan kurikulum AI ke sekolah-sekolah dari jenjang SD hingga SMK. Pertanyaannya, siapkah kita? Dan apakah ini langkah yang telat atau justru terlalu dini?
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan materi AI dan coding akan masuk ke sistem pendidikan nasional. Untuk SMK, kurikulum akan disesuaikan langsung dengan kebutuhan industri.
Target awalnya ambisius, 16.000 sekolah. Di belakang layar, pemerintah tengah memetakan infrastruktur, melatih guru, dan merumuskan standar yang relevan.
Namun, Indonesia bukan pionir. Negara-negara lain sudah lebih dulu menggulirkan rencana serupa dengan pendekatan yang beragam.
Singapura memulainya dari pelatihan guru. Alih-alih langsung mengajar AI ke siswa, mereka fokus membekali para pendidik lebih dulu hingga 2026. Pendekatan ini cenderung konservatif, tetapi strategis.
Korea Selatan lebih agresif,, kurikulum AI akan diterapkan secara nasional mulai 2025, hampir bersamaan dengan Indonesia.
Sementara itu, China sudah jauh melangkah. Uji coba kurikulum AI dilakukan sejak 2023, tapi dasar kebijakan teknologinya sudah dirancang sejak 2017 lewat Rencana Pengembangan Kecerdasan Buatan Nasional.
China mempersiapkan semuanya dari hulu ke hilir mulai dari kampanye literasi publik, proyek pendidikan pemrograman, hingga pembuatan buku teks AI. Bukan kebetulan jika ekosistem AI mereka sekarang menjadi salah satu yang terkuat di dunia.
Jadi, siapa tahu beberapa tahun ke depan, jawaban anak-anak terhadap “apa pelajaran favoritmu?” bukan lagi olahraga atau sejarah, tapi AI ethics and neural networks.
POPULAR
RELATED ARTICLES
Dari Matematika ke Machine Learning, Saatnya Belajar AI di Sekolah
Materi AI dan coding akan masuk ke sistem pendidikan nasional mulai dari SD hingga SMK
Context.id, JAKARTA - Jika dulu murid-murid Indonesia memimpikan pelajaran tanpa matematika, kini justru akan tiba pelajaran baru yang jauh lebih abstrak yakni Artificial Intelligence.
Mulai 2025, pemerintah berencana memasukkan kurikulum AI ke sekolah-sekolah dari jenjang SD hingga SMK. Pertanyaannya, siapkah kita? Dan apakah ini langkah yang telat atau justru terlalu dini?
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan materi AI dan coding akan masuk ke sistem pendidikan nasional. Untuk SMK, kurikulum akan disesuaikan langsung dengan kebutuhan industri.
Target awalnya ambisius, 16.000 sekolah. Di belakang layar, pemerintah tengah memetakan infrastruktur, melatih guru, dan merumuskan standar yang relevan.
Namun, Indonesia bukan pionir. Negara-negara lain sudah lebih dulu menggulirkan rencana serupa dengan pendekatan yang beragam.
Singapura memulainya dari pelatihan guru. Alih-alih langsung mengajar AI ke siswa, mereka fokus membekali para pendidik lebih dulu hingga 2026. Pendekatan ini cenderung konservatif, tetapi strategis.
Korea Selatan lebih agresif,, kurikulum AI akan diterapkan secara nasional mulai 2025, hampir bersamaan dengan Indonesia.
Sementara itu, China sudah jauh melangkah. Uji coba kurikulum AI dilakukan sejak 2023, tapi dasar kebijakan teknologinya sudah dirancang sejak 2017 lewat Rencana Pengembangan Kecerdasan Buatan Nasional.
China mempersiapkan semuanya dari hulu ke hilir mulai dari kampanye literasi publik, proyek pendidikan pemrograman, hingga pembuatan buku teks AI. Bukan kebetulan jika ekosistem AI mereka sekarang menjadi salah satu yang terkuat di dunia.
Jadi, siapa tahu beberapa tahun ke depan, jawaban anak-anak terhadap “apa pelajaran favoritmu?” bukan lagi olahraga atau sejarah, tapi AI ethics and neural networks.
POPULAR
RELATED ARTICLES