Share

Home Unfold

Unfold 23 Mei 2025

Dari Matematika ke Machine Learning, Saatnya Belajar AI di Sekolah

Materi AI dan coding akan masuk ke sistem pendidikan nasional mulai dari SD hingga SMK

Ilustrasi Gibran dan Kurikulum AI/Context-Puspa Larasati

Context.id, JAKARTA - Jika dulu murid-murid Indonesia memimpikan pelajaran tanpa matematika, kini justru akan tiba pelajaran baru yang jauh lebih abstrak yakni Artificial Intelligence

Mulai 2025, pemerintah berencana memasukkan kurikulum AI ke sekolah-sekolah dari jenjang SD hingga SMK. Pertanyaannya, siapkah kita? Dan apakah ini langkah yang telat atau justru terlalu dini?

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan materi AI dan coding akan masuk ke sistem pendidikan nasional. Untuk SMK, kurikulum akan disesuaikan langsung dengan kebutuhan industri. 

Target awalnya ambisius, 16.000 sekolah. Di belakang layar, pemerintah tengah memetakan infrastruktur, melatih guru, dan merumuskan standar yang relevan.

Namun, Indonesia bukan pionir. Negara-negara lain sudah lebih dulu menggulirkan rencana serupa dengan pendekatan yang beragam.

Singapura memulainya dari pelatihan guru. Alih-alih langsung mengajar AI ke siswa, mereka fokus membekali para pendidik lebih dulu hingga 2026. Pendekatan ini cenderung konservatif, tetapi strategis.

Korea Selatan lebih agresif,, kurikulum AI akan diterapkan secara nasional mulai 2025, hampir bersamaan dengan Indonesia. 

Sementara itu, China sudah jauh melangkah. Uji coba kurikulum AI dilakukan sejak 2023, tapi dasar kebijakan teknologinya sudah dirancang sejak 2017 lewat Rencana Pengembangan Kecerdasan Buatan Nasional.

China mempersiapkan semuanya dari hulu ke hilir mulai dari kampanye literasi publik, proyek pendidikan pemrograman, hingga pembuatan buku teks AI. Bukan kebetulan jika ekosistem AI mereka sekarang menjadi salah satu yang terkuat di dunia.

Jadi, siapa tahu beberapa tahun ke depan, jawaban anak-anak terhadap “apa pelajaran favoritmu?” bukan lagi olahraga atau sejarah, tapi  AI ethics and neural networks.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin

Unfold 23 Mei 2025

Dari Matematika ke Machine Learning, Saatnya Belajar AI di Sekolah

Materi AI dan coding akan masuk ke sistem pendidikan nasional mulai dari SD hingga SMK

Ilustrasi Gibran dan Kurikulum AI/Context-Puspa Larasati

Context.id, JAKARTA - Jika dulu murid-murid Indonesia memimpikan pelajaran tanpa matematika, kini justru akan tiba pelajaran baru yang jauh lebih abstrak yakni Artificial Intelligence

Mulai 2025, pemerintah berencana memasukkan kurikulum AI ke sekolah-sekolah dari jenjang SD hingga SMK. Pertanyaannya, siapkah kita? Dan apakah ini langkah yang telat atau justru terlalu dini?

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan materi AI dan coding akan masuk ke sistem pendidikan nasional. Untuk SMK, kurikulum akan disesuaikan langsung dengan kebutuhan industri. 

Target awalnya ambisius, 16.000 sekolah. Di belakang layar, pemerintah tengah memetakan infrastruktur, melatih guru, dan merumuskan standar yang relevan.

Namun, Indonesia bukan pionir. Negara-negara lain sudah lebih dulu menggulirkan rencana serupa dengan pendekatan yang beragam.

Singapura memulainya dari pelatihan guru. Alih-alih langsung mengajar AI ke siswa, mereka fokus membekali para pendidik lebih dulu hingga 2026. Pendekatan ini cenderung konservatif, tetapi strategis.

Korea Selatan lebih agresif,, kurikulum AI akan diterapkan secara nasional mulai 2025, hampir bersamaan dengan Indonesia. 

Sementara itu, China sudah jauh melangkah. Uji coba kurikulum AI dilakukan sejak 2023, tapi dasar kebijakan teknologinya sudah dirancang sejak 2017 lewat Rencana Pengembangan Kecerdasan Buatan Nasional.

China mempersiapkan semuanya dari hulu ke hilir mulai dari kampanye literasi publik, proyek pendidikan pemrograman, hingga pembuatan buku teks AI. Bukan kebetulan jika ekosistem AI mereka sekarang menjadi salah satu yang terkuat di dunia.

Jadi, siapa tahu beberapa tahun ke depan, jawaban anak-anak terhadap “apa pelajaran favoritmu?” bukan lagi olahraga atau sejarah, tapi  AI ethics and neural networks.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Raja Ampat, Antara Surga dan Sekop Tambang

Raja Ampat, surga keanekaragaman hayati dunia, terancam menjadi kawasan industri tambang nikel yang seringkali menyisakan kerusakan ekologis.

Renita Sukma . 18 June 2025

Pekerja Indonesia Numpuk di Jepang, Sinyal Bagus atau Buruk?

Tingginya minat terhadap pekerja asing seperti dari Indonesia berkaitan erat dengan krisis demografi yang dialami Jepang

Renita Sukma . 13 June 2025

Mengapa Sejarah Indonesia Perlu Direvisi?

Dari mitos penjajahan 350 tahun hingga pertarungan narasi masa depan

Naufal Jauhar Nazhif . 05 June 2025

Dampak Tersembunyi Militer, Menghancurkan Sekaligus Mencemari Bumi

Sedikit yang tahu setiap ledakan bom, pelatihan militer dan bahkan keberadaan pangkalan militer menghasilkan emisi gas rumah kaca yang besar.

Naufal Jauhar Nazhif . 03 June 2025