Share

Home Stories

Stories 18 Maret 2025

Trading Halt, Saat Bursa Efek Berhenti Sejenak

Trading halt diberlakukan jika IHSG turun lebih dari 5% dalam sehari

Ilustrasi trading halt/getimg.ai

Context.id, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) terjun bebas pada Selasa (18/3/2025) dan membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pembekuan perdagangan sementara atau trading halt. Ini merupakan trading halt pertama yang dilakukan BEI sejak 2020. 

Dalam dunia pasar saham, ada momen ketika perdagangan tiba-tiba dihentikan sementara. Inilah yang disebut trading halt. 

Mekanisme ini diterapkan di BEI untuk mengantisipasi gejolak pasar yang terlalu tajam.

Tapi, trading halt berbeda dengan trading suspend. Jika trading suspend menghentikan perdagangan pada saham tertentu, trading halt berlaku untuk seluruh pasar. Tujuannya? 

Menenangkan situasi saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok terlalu dalam dalam satu hari.

Bagaimana Aturannya?

Menurut aturan BEI, trading halt diberlakukan jika IHSG turun dalam batas tertentu. Jika turun lebih dari 5% dalam sehari, perdagangan dihentikan 30 menit.

Jika anjlok hingga lebih dari 10%, tambahan trading halt 30 menit diterapkan. Jika IHSG turun lebih dari 15%, BEI dapat menghentikan perdagangan sepanjang sisa hari.

Selama trading halt, semua order transaksi tetap tersimpan dan bisa diubah. Berbeda dengan trading suspend, di mana semua order langsung dibatalkan.

Pernah terjadi di Indonesia?

Ya, salah satu contoh besar terjadi pada 2020 saat pandemi Covid-19 melanda. Panic selling membuat IHSG anjlok, dan BEI beberapa kali menerapkan trading halt, termasuk pada 12, 13, 17, 19, 23, dan 30 Maret 2020.

Tak hanya karena pasar panik, trading halt juga bisa terjadi akibat gangguan teknis, keamanan, atau infrastruktur seperti listrik dan telekomunikasi.

Bagi investor, trading halt bisa menjadi alarm untuk lebih berhati-hati. Sebab ketika perdagangan dibuka kembali, pasar bisa tetap bergejolak.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 18 Maret 2025

Trading Halt, Saat Bursa Efek Berhenti Sejenak

Trading halt diberlakukan jika IHSG turun lebih dari 5% dalam sehari

Ilustrasi trading halt/getimg.ai

Context.id, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) terjun bebas pada Selasa (18/3/2025) dan membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pembekuan perdagangan sementara atau trading halt. Ini merupakan trading halt pertama yang dilakukan BEI sejak 2020. 

Dalam dunia pasar saham, ada momen ketika perdagangan tiba-tiba dihentikan sementara. Inilah yang disebut trading halt. 

Mekanisme ini diterapkan di BEI untuk mengantisipasi gejolak pasar yang terlalu tajam.

Tapi, trading halt berbeda dengan trading suspend. Jika trading suspend menghentikan perdagangan pada saham tertentu, trading halt berlaku untuk seluruh pasar. Tujuannya? 

Menenangkan situasi saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok terlalu dalam dalam satu hari.

Bagaimana Aturannya?

Menurut aturan BEI, trading halt diberlakukan jika IHSG turun dalam batas tertentu. Jika turun lebih dari 5% dalam sehari, perdagangan dihentikan 30 menit.

Jika anjlok hingga lebih dari 10%, tambahan trading halt 30 menit diterapkan. Jika IHSG turun lebih dari 15%, BEI dapat menghentikan perdagangan sepanjang sisa hari.

Selama trading halt, semua order transaksi tetap tersimpan dan bisa diubah. Berbeda dengan trading suspend, di mana semua order langsung dibatalkan.

Pernah terjadi di Indonesia?

Ya, salah satu contoh besar terjadi pada 2020 saat pandemi Covid-19 melanda. Panic selling membuat IHSG anjlok, dan BEI beberapa kali menerapkan trading halt, termasuk pada 12, 13, 17, 19, 23, dan 30 Maret 2020.

Tak hanya karena pasar panik, trading halt juga bisa terjadi akibat gangguan teknis, keamanan, atau infrastruktur seperti listrik dan telekomunikasi.

Bagi investor, trading halt bisa menjadi alarm untuk lebih berhati-hati. Sebab ketika perdagangan dibuka kembali, pasar bisa tetap bergejolak.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Aplikasi yang Tak Bisa Dilepaskan Para Kreator di 2025

Kira-kira aplikasi apa yang paling penting di ponsel Anda?

Renita Sukma . 05 June 2025

Astronaut, Popok dan Martabat Manusia di Antariksa

Mengapa mengompol di luar angkasa bukanlah aib, tapi keharusan profesional

Renita Sukma . 04 June 2025

Vietnam Blokir Telegram, Antara Keamanan Negara dan Sensor Digital

Pemerintah Vietnam kembali menjadi sorotan setelah memerintahkan pemblokiran Telegram yang sangat populer di negara komunis itu

Renita Sukma . 03 June 2025

Gara-gara Konklaf UMKM Roma Raih Keuntungan Besar

Peziarah dan turis habiskan dana sampai 600 Juta Euro saat berkunjung ke Roma

Noviarizal Fernandez . 03 June 2025