Share

Home Originals

Originals 18 Februari 2025

Anak dan Media Sosial: Kapan Waktunya?

Ruang digital terutama media sosial dipenuhi konten yang berpotensi membahayakan anak, seperti pornografi, perundungan hingga kekerasan seksual

Ilustrasi anak bermain medsos/Context-Rizki Ghazali

Context.id, JAKARTA - Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi) berencana menetapkan batas usia anak untuk menggunakan media sosial. Langkah ini diambil karena ruang digital saat ini dipenuhi konten yang berpotensi membahayakan anak, seperti pornografi, perundungan, hingga kekerasan seksual.  

Menurut data National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC), dalam empat tahun terakhir, ada 5,5 juta kasus konten pornografi anak di Indonesia. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kasus terbanyak keempat di dunia.  

Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 89% anak di atas lima tahun sudah menggunakan internet, sebagian besar untuk mengakses media sosial. Ini meningkatkan risiko mereka terpapar informasi yang belum tentu sesuai dengan usia dan kesiapan mental mereka.  

Lantas, kapan anak boleh menggunakan media sosial? Menurut Dr. Mitch Prinstein dari American Psychological Association, usia ideal anak mulai bermain media sosial dengan pengawasan adalah 13 tahun. Sementara, pada usia 16 tahun, mereka bisa mulai mengaksesnya tanpa pengawasan orang tua.  

Keputusan ini penting karena dampak media sosial terhadap kesehatan mental remaja tidak bisa dianggap remeh. 

Studi dari San Diego State University menemukan remaja yang menggunakan media sosial lebih dari lima jam sehari memiliki risiko 66% lebih tinggi mengalami gangguan mental, termasuk kecenderungan bunuh diri.  

Sebagai orang tua, penting untuk mendampingi anak dalam dunia digital agar mereka tetap aman dan bijak dalam bermedia sosial.  



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin

Originals 18 Februari 2025

Anak dan Media Sosial: Kapan Waktunya?

Ruang digital terutama media sosial dipenuhi konten yang berpotensi membahayakan anak, seperti pornografi, perundungan hingga kekerasan seksual

Ilustrasi anak bermain medsos/Context-Rizki Ghazali

Context.id, JAKARTA - Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi) berencana menetapkan batas usia anak untuk menggunakan media sosial. Langkah ini diambil karena ruang digital saat ini dipenuhi konten yang berpotensi membahayakan anak, seperti pornografi, perundungan, hingga kekerasan seksual.  

Menurut data National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC), dalam empat tahun terakhir, ada 5,5 juta kasus konten pornografi anak di Indonesia. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kasus terbanyak keempat di dunia.  

Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 89% anak di atas lima tahun sudah menggunakan internet, sebagian besar untuk mengakses media sosial. Ini meningkatkan risiko mereka terpapar informasi yang belum tentu sesuai dengan usia dan kesiapan mental mereka.  

Lantas, kapan anak boleh menggunakan media sosial? Menurut Dr. Mitch Prinstein dari American Psychological Association, usia ideal anak mulai bermain media sosial dengan pengawasan adalah 13 tahun. Sementara, pada usia 16 tahun, mereka bisa mulai mengaksesnya tanpa pengawasan orang tua.  

Keputusan ini penting karena dampak media sosial terhadap kesehatan mental remaja tidak bisa dianggap remeh. 

Studi dari San Diego State University menemukan remaja yang menggunakan media sosial lebih dari lima jam sehari memiliki risiko 66% lebih tinggi mengalami gangguan mental, termasuk kecenderungan bunuh diri.  

Sebagai orang tua, penting untuk mendampingi anak dalam dunia digital agar mereka tetap aman dan bijak dalam bermedia sosial.  



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Industri Otomotif Indonesia, Dulu Menantang Thailand Kini Terancam Malaysia

Kala mimpi besar menjadi raksasa otomotif Asean tersendat oleh kantong rakyat yang makin tipis

Naufal Jauhar Nazhif . 04 June 2025

Indonesia Disebut Negara Paling Proteksionis, Untung atau Buntung?

Indonesia tercatat sebagai negara dengan hambatan perdagangan paling banyak, bersanding dengan Rusia, India, Venezuela, dan Thailand.

Renita Sukma . 02 June 2025

Banyak Hotel-Hotel di Jakarta Dijual, Apa yang Terjadi?

Di Jakarta, kota yang tak pernah benar-benar tidur, hotel-hotel mulai kehilangan tamu. Tak sedikit yang akhirnya kehilangan harapan

Naufal Jauhar Nazhif . 30 May 2025

Siapa Greg Abel, Pewaris Takhta Buffet di Berkshire Hathaway?

Setelah enam dekade duduk di kursi puncak, Warren Buffett akhirnya mengisyaratkan waktunya mendekat ke garis akhir

Naufal Jauhar Nazhif . 26 May 2025