Share

Home Unfold

Unfold 21 Oktober 2024

Ternyata Ada Faktor Kolonialisme dari Kaya dan Miskinnya Sebuah Negara!

Para pemenang Nobel Ekonomi 2024 menjelaskan alasan di balik terciptanya kesenjangan ekonomi yang signifikan antara suatu negara dengan negara lainnya.

Malaysia lebih maju/Puspa Larasati-Context

Context.id, JAKARTA - Pernah nggak sih kepikiran, kenapa Malaysia lebih maju dari Indonesia? terus AS lebih maju dari Meksiko? Kalau penasaran, mungkin kamu bakal nemuin (menemukan) jawabannya di video ini

Jadi, baru-baru ini, tiga orang peneliti, yakni Daron Acemoglu, Simon Johnson, dan James A. Robinson mendapat hadiah Nobel Ekonomi 2024. Ketiganya ini profesor yang mengajar di perguruan tinggi terbaik dunia. 

Penganugerahan tersebut diberikan berkat penelitian mereka terkait alasan terciptanya kesenjangan negara miskin dan negara kaya. Saat ini, kekayaan dari 20% negara terkaya di dunia, 30 kali lebih besar jika dibandingkan dengan 20% negara termiskin… terasa banget kan kesenjangannya?

Nah ternyata, menurut trio penerima Nobel Ekonomi itu, hal ini ada kaitannya dengan kolonialisme di masa lampau. Jadi, waktu Bangsa Eropa menjajah berbagai penjuru dunia, ada yang mengeksploitasi penduduk aslinya, seperti halnya Belanda dengan Hindia Belanda (Indonesia)

Ada juga yang lebih fokus menyejahterakan wilayah jajahan misalnya dengan sistem pendidikan demi masa depan pemukim Eropanya. Nah ini kayak Inggris dengan Malaysia

Biasanya, makin banyak populasi penduduk lokalnya, membuat kolonial akan bikin sistem lembaga ekstraktif yang lebih menguntungkan para penguasa. Terus… banyaknya perlawanan penduduk lokal bakal bikin orang Eropa mikir-mikir buat bermukim

Alhasil, penjajah lebih fokus untuk mengeksploitasi sumber daya alamnya aja, tanpa memikirkan sistem politik-ekonomi yang lebih manusiawi dan demokratis. 

Di masa kini, contoh kesenjangan akibat kolonialisasi bisa dilihat dari Kota Nogales, sebuah kota yang terbagi menjadi milik AS dan Meksiko. Kota ini punya iklim yang sama, asal-usul sukunya sama, tapi penduduknya punya nasib yang berbeda. 

Usut punya usut, kedua wilayah ini memang terjajah oleh negara yang berbeda, AS yang sempat dijajah Inggris dan Meksiko yang lama dijajah Spanyol. Warisan sistem lembaga dari Inggris dan Spanyol inilah yang membuat adanya perbedaan antara Nogales milik AS dan Nogales milik Meksiko

Ya… meskipun kolonialisme tidak sama sekali dibenarkan, tapi kamu setuju kalau Malaysia lebih beruntung dari Indonesia?



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin

Unfold 21 Oktober 2024

Ternyata Ada Faktor Kolonialisme dari Kaya dan Miskinnya Sebuah Negara!

Para pemenang Nobel Ekonomi 2024 menjelaskan alasan di balik terciptanya kesenjangan ekonomi yang signifikan antara suatu negara dengan negara lainnya.

Malaysia lebih maju/Puspa Larasati-Context

Context.id, JAKARTA - Pernah nggak sih kepikiran, kenapa Malaysia lebih maju dari Indonesia? terus AS lebih maju dari Meksiko? Kalau penasaran, mungkin kamu bakal nemuin (menemukan) jawabannya di video ini

Jadi, baru-baru ini, tiga orang peneliti, yakni Daron Acemoglu, Simon Johnson, dan James A. Robinson mendapat hadiah Nobel Ekonomi 2024. Ketiganya ini profesor yang mengajar di perguruan tinggi terbaik dunia. 

Penganugerahan tersebut diberikan berkat penelitian mereka terkait alasan terciptanya kesenjangan negara miskin dan negara kaya. Saat ini, kekayaan dari 20% negara terkaya di dunia, 30 kali lebih besar jika dibandingkan dengan 20% negara termiskin… terasa banget kan kesenjangannya?

Nah ternyata, menurut trio penerima Nobel Ekonomi itu, hal ini ada kaitannya dengan kolonialisme di masa lampau. Jadi, waktu Bangsa Eropa menjajah berbagai penjuru dunia, ada yang mengeksploitasi penduduk aslinya, seperti halnya Belanda dengan Hindia Belanda (Indonesia)

Ada juga yang lebih fokus menyejahterakan wilayah jajahan misalnya dengan sistem pendidikan demi masa depan pemukim Eropanya. Nah ini kayak Inggris dengan Malaysia

Biasanya, makin banyak populasi penduduk lokalnya, membuat kolonial akan bikin sistem lembaga ekstraktif yang lebih menguntungkan para penguasa. Terus… banyaknya perlawanan penduduk lokal bakal bikin orang Eropa mikir-mikir buat bermukim

Alhasil, penjajah lebih fokus untuk mengeksploitasi sumber daya alamnya aja, tanpa memikirkan sistem politik-ekonomi yang lebih manusiawi dan demokratis. 

Di masa kini, contoh kesenjangan akibat kolonialisasi bisa dilihat dari Kota Nogales, sebuah kota yang terbagi menjadi milik AS dan Meksiko. Kota ini punya iklim yang sama, asal-usul sukunya sama, tapi penduduknya punya nasib yang berbeda. 

Usut punya usut, kedua wilayah ini memang terjajah oleh negara yang berbeda, AS yang sempat dijajah Inggris dan Meksiko yang lama dijajah Spanyol. Warisan sistem lembaga dari Inggris dan Spanyol inilah yang membuat adanya perbedaan antara Nogales milik AS dan Nogales milik Meksiko

Ya… meskipun kolonialisme tidak sama sekali dibenarkan, tapi kamu setuju kalau Malaysia lebih beruntung dari Indonesia?



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Raja Ampat, Antara Surga dan Sekop Tambang

Raja Ampat, surga keanekaragaman hayati dunia, terancam menjadi kawasan industri tambang nikel yang seringkali menyisakan kerusakan ekologis.

Renita Sukma . 18 June 2025

Pekerja Indonesia Numpuk di Jepang, Sinyal Bagus atau Buruk?

Tingginya minat terhadap pekerja asing seperti dari Indonesia berkaitan erat dengan krisis demografi yang dialami Jepang

Renita Sukma . 13 June 2025

Mengapa Sejarah Indonesia Perlu Direvisi?

Dari mitos penjajahan 350 tahun hingga pertarungan narasi masa depan

Naufal Jauhar Nazhif . 05 June 2025

Dampak Tersembunyi Militer, Menghancurkan Sekaligus Mencemari Bumi

Sedikit yang tahu setiap ledakan bom, pelatihan militer dan bahkan keberadaan pangkalan militer menghasilkan emisi gas rumah kaca yang besar.

Naufal Jauhar Nazhif . 03 June 2025