Exclusives - 15 September 2020

33 Tahun Perkembangan Pariwisata di Indonesia Timur: Sumba

Tidak ada air. Tidak ada klinik. Tidak ada jalan besar. Kamu harus jalan kaki untuk pergi ke kota. Begitulah kondisi Sumba pada tahun 1988 dulu.

Tiga dekade lalu, butuh perjalanan berat yang memakan waktu 2,5 hari untuk sampai ke Pulau Sumba yang saat itu belum tersentuh.

Terbang dari Bali, Lombok, Bima, ke Waingapu. Seorang pria bermimpi untuk membangun resor bintang 5 di sebuah pulau tanpa air, tanpa klinik, dan tanpa jalan raya. Namun saat tiba, dia hanya melihat orang-orang sekarat karena malnutrisi dan malaria - ini adalah kondisi Sumba pada 1988.

Banyak hal telah terjadi sejak saat itu. Apakah pulau ini benar-benar siap untuk pariwisata? Mari kita mundur selangkah untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.


MORE  EXCLUSIVES  VIDEOS

Sejuta Cerita di Balik Jelajah Sinyal dan Literasi Digital 2023

Tidak terasa Jelajah Sinyal dan Literasi Digital 2023 sudah berakhir dan sejuta cerita tentang transformasi muncul dari sudut negeri.

Noviarizal Fernandez | 14-12-2023

Totalitas Vino Bastian di Film Gampang Cuan

Aktor Vino G. Bastian kembali menampilkan akting memukau dalam film terbarunya Gampang Cuan. Seperti apa kisah di balik film itu?

Noviarizal Fernandez | 23-11-2023

Jelajah Sinyal dan Festival Literasi Digital 2023 Siap Digeber

Bisnis Indonesia kembali meluncurkan program Jelajah Sinyal dan Festival Literasi Digital 2023.

Noviarizal Fernandez | 22-11-2023

Kehangatan Keluarga dalam Junior Music Wonderland

Keluarga adalah segalanya dan pendidikan yang baik harus diawali dalam keluarga.

Noviarizal Fernandez | 05-08-2023