Share

Home Originals

Originals 25 Mei 2022

Kenapa Startup Berlomba Jadi Super App?

Belakangan ini sebutan super app semakin sering kita dengar. Memangnya, apa sih super app? Mengapa semua bisnis sekarang berlomba menjadi super app?

Context.id, JAKARTA - Apa itu super apps? Aplikasi yang dipuja-puja masyarakat karena menyediakan berbagai layanan, memiliki banyak fitur yang ditawarkan, terintegrasi dengan fasilitas finansial, hingga bekerja sama dengan perusahaan layanan lainnya.

Aplikasi super ini sebenarnya sudah hadir pada 2011 dengan dipelopori WeChat dari Tencent Holdings. Namun perlahan, kemampuan aplikasi super ini diikuti oleh perusahaan besar dunia, seperti Instagram, Amazon, Grab, AirAsia, serta beberapa perusahaan lokal, seperti Gojek dan Traveloka.

Masifnya super apps ini, tidak lebih karena banyaknya minat dari masyarakat itu sendiri. Melansir data dari Payment News & Mobile Payment Trends (PYMNTS), sekitar 67 persen responden lebih suka jika dua kebutuhan digital mereka terintegrasi dalam satu aplikasi. Dengan demikian, hal-hal yang ribet menjadi sangat simpel.

Namun sayangnya, super apps ini juga memiliki dampak buruk bagi pengguna. Kamu masih ingat kasus Facebook? Saat jutaan data penggunanya dijual untuk kepentingan komersial dan beberapa di antaranya tersebar luas di dunia maya?

Hal ini bisa juga terjadi dengan aplikasi super apps. Dengan segudang fasilitas yang ada di dalam super apps, pengembang dapat mengetahui data-data pribadi kita, belum lagi riwayat transaksi pelanggan karena di dalamnya juga ada dompet digital. Dengan demikian, super apps bukan hanya menjadi makanan favorit pada peretas, melainkan juga pengembang itu sendiri.

Namun, terlepas dari semua itu, perlu diakui bahwa super apps merupakan salah satu inovasi yang sangat membantu masyarakat. Forbes bahkan mengatakan memasukan super apps menjadi satu dari enam trend fintech di 2022.


Originals 25 Mei 2022

Kenapa Startup Berlomba Jadi Super App?

Belakangan ini sebutan super app semakin sering kita dengar. Memangnya, apa sih super app? Mengapa semua bisnis sekarang berlomba menjadi super app?

Context.id, JAKARTA - Apa itu super apps? Aplikasi yang dipuja-puja masyarakat karena menyediakan berbagai layanan, memiliki banyak fitur yang ditawarkan, terintegrasi dengan fasilitas finansial, hingga bekerja sama dengan perusahaan layanan lainnya.

Aplikasi super ini sebenarnya sudah hadir pada 2011 dengan dipelopori WeChat dari Tencent Holdings. Namun perlahan, kemampuan aplikasi super ini diikuti oleh perusahaan besar dunia, seperti Instagram, Amazon, Grab, AirAsia, serta beberapa perusahaan lokal, seperti Gojek dan Traveloka.

Masifnya super apps ini, tidak lebih karena banyaknya minat dari masyarakat itu sendiri. Melansir data dari Payment News & Mobile Payment Trends (PYMNTS), sekitar 67 persen responden lebih suka jika dua kebutuhan digital mereka terintegrasi dalam satu aplikasi. Dengan demikian, hal-hal yang ribet menjadi sangat simpel.

Namun sayangnya, super apps ini juga memiliki dampak buruk bagi pengguna. Kamu masih ingat kasus Facebook? Saat jutaan data penggunanya dijual untuk kepentingan komersial dan beberapa di antaranya tersebar luas di dunia maya?

Hal ini bisa juga terjadi dengan aplikasi super apps. Dengan segudang fasilitas yang ada di dalam super apps, pengembang dapat mengetahui data-data pribadi kita, belum lagi riwayat transaksi pelanggan karena di dalamnya juga ada dompet digital. Dengan demikian, super apps bukan hanya menjadi makanan favorit pada peretas, melainkan juga pengembang itu sendiri.

Namun, terlepas dari semua itu, perlu diakui bahwa super apps merupakan salah satu inovasi yang sangat membantu masyarakat. Forbes bahkan mengatakan memasukan super apps menjadi satu dari enam trend fintech di 2022.



RELATED ARTICLES

Indonesia Berburu Pendanaan Iklim di COP30

Sejak COP21, negara-negara maju berjanji mengucurkan US100 miliar per tahun untuk membantu negara berkembang beralih ke energi bersih tapi itu han ...

David Eka . 08 August 2025

Brand Uniqlo akan Terdampak Tarif Trump, Apa Alasannya?

Brand pakaian asal Jepang, Uniqlo, mengakui kebijakan Tarif Trump yang tinggi akan berdampak besar pada operasional bisnis mereka mulai akhir tahu ...

Naufal Jauhar Nazhif . 05 August 2025

Jepang Pecahkan Rekor Internet Dunia, 1,02 Petabit per Detik

Kecepatanya memungkinkan mengunduh seluruh koleksi film di Netflix, puluhan gim berukuran besar atau jutaan lagu dalam hitungan detik

Naufal Jauhar Nazhif . 25 July 2025

Film Superman 2025 Anti Israel, Apa Benar?

Film Superman 2025 mendapat kecaman dari kelompok pro-Israel karena dianggap mempolitisasi perang Israel-Hamas/Palestina.

Naufal Jauhar Nazhif . 23 July 2025