Indonesia-Palestina Mesra Sepanjang Masa
Bagaikan dua sejoli, hubungan Indonesia dan Palestina selalu mesra sejak dahulu kala.
Context.id,JAKARTA - Hubungan mesra dan penuh solidaritas itu sudah terbangun sejak era Bung Karno. Beliau pernah berujar bahwa selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel.
Dukungan salah satu bapak pendiri bangsa itu tegas dan lugas. Pada forum Konferensi Asia Afrika 1955, Soekarno membentuk poros anti-imperialisme, agar semua negara di Asia dan Afrika, termasuk Palestina bisa merdeka.
Penolakan terhadap Israel bukan hanya di bidang politik dan diplomasi saja. Pada ranah olahraga pun Indonesia pernah menutup pintu terhadap negara tersebut, karena terdorong oleh rasa solidaritas terhadap Palestina.
Hal ini bisa dilihat pada 1958, saat tim nasional sepak bola Indonesia harus melawan Israel demi lolos ke Piala Dunia. Indonesia menolak bertanding sehingga dinyatakan tidak lolos babak penyisihan.
Tidak hanya itu, pada ajang Asian Games 1962, Indonesia yang bertindak selaku penyelenggara, tidak memberikan visa kepada kontiengan Israel. Semuanya itu merupakan wujud kesetiaan mendukung kemerdekaan Palestina.
Seiring waktu bergulir, di era Orde Baru, Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Palestina. Tapi rupanya di era ini juga, diam-diam Indonesia menjalin hubungan dengan Israel.
Selepas Orde Baru, dukungan pada Palestina tidak cuma berupa diplomasi, tapi juga kerja sama ekonomi.
Contohnya, seperti pembebasan bea masuk bagi produk kurma dan zaitun. Mau tahu bagaimana hubungan kedua negara selanjutnya? Yuk simak di youtube Context ID.
RELATED ARTICLES
Indonesia-Palestina Mesra Sepanjang Masa
Bagaikan dua sejoli, hubungan Indonesia dan Palestina selalu mesra sejak dahulu kala.
Context.id,JAKARTA - Hubungan mesra dan penuh solidaritas itu sudah terbangun sejak era Bung Karno. Beliau pernah berujar bahwa selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel.
Dukungan salah satu bapak pendiri bangsa itu tegas dan lugas. Pada forum Konferensi Asia Afrika 1955, Soekarno membentuk poros anti-imperialisme, agar semua negara di Asia dan Afrika, termasuk Palestina bisa merdeka.
Penolakan terhadap Israel bukan hanya di bidang politik dan diplomasi saja. Pada ranah olahraga pun Indonesia pernah menutup pintu terhadap negara tersebut, karena terdorong oleh rasa solidaritas terhadap Palestina.
Hal ini bisa dilihat pada 1958, saat tim nasional sepak bola Indonesia harus melawan Israel demi lolos ke Piala Dunia. Indonesia menolak bertanding sehingga dinyatakan tidak lolos babak penyisihan.
Tidak hanya itu, pada ajang Asian Games 1962, Indonesia yang bertindak selaku penyelenggara, tidak memberikan visa kepada kontiengan Israel. Semuanya itu merupakan wujud kesetiaan mendukung kemerdekaan Palestina.
Seiring waktu bergulir, di era Orde Baru, Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Palestina. Tapi rupanya di era ini juga, diam-diam Indonesia menjalin hubungan dengan Israel.
Selepas Orde Baru, dukungan pada Palestina tidak cuma berupa diplomasi, tapi juga kerja sama ekonomi.
Contohnya, seperti pembebasan bea masuk bagi produk kurma dan zaitun. Mau tahu bagaimana hubungan kedua negara selanjutnya? Yuk simak di youtube Context ID.
POPULAR
RELATED ARTICLES