Antraks Merebak, Kenali Bahaya Penyakit Hewan Ini
Antraks tidak menular dari manusia ke manusia, tetapi dari hewan ke manusia.
Context.id, JAKARTA — Penyakit antraks kembali menjadi perhatian serius pemerintah setelah tiga orang meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
Ketiga korban penyakit antraks itu berasal dari Gunung Kidul, Yogyakarta. Mereka meninggal dunia akibat mengonsumsi hewan yang terjangkit penyakit antraks. Selain tiga korban meninggal dunia, puluhan orang lainnya tertular penyakit ini.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi mengemukakan bahwa kasus kematian terhadap manusia akibat penyakit antraks baru pertama kali terjadi dalam kurun waktu 2016-2023 di daerah Yogyakarta.
Padahal, penyakit antraks seringkali muncul di Kota Pelajar itu, tetapi tidak pernah ada korban jiwa.
“Spora ini bisa masuk ke manusia dan masuk lewat luka di tubuh maupun makanan dan minuman,” tuturnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (6/7/2023).
Dia menjelaskan bahwa bakteri bacillus anthracis dari penyakit antraks tersebut bisa bertahan selama 40 tahun pada tubuh manusia maupun hewan.
Tidak hanya itu, menurutnya, penyakit antraks juga bisa terbang dan menetap pada hewan dan menularkannya kepada manusia.
Maka dari itu, dia mengatakan bahwa Pemerintah telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada masyarakat terutama di wilayah Yogyakarta untuk waspada dan berhati-hati pada penyakit tersebut.
“Kami sudah mengeluarkan SE imbauan agar meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati dengan penyakit ini karena penyakit ini bisa terbang ke mana-mana,” katanya.
Menurutnya, untuk menangani masyarakat yang terkena penyakit antraks tidak akan sama seperti penyakit Covid-19 beberapa waktu lalu. Pasalnya, penyakit antraks tidak menular dari manusia ke manusia, tetapi dari hewan ke manusia.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan kepada dinas kesehatan setempat jika ada hewan ternak yang mendadak sakit atau menunjukkan gejala sakit antraks.
“Diharapkan masyarakat segera melapor saat menemukan penyakit itu,” ujarnya.
RELATED ARTICLES
Antraks Merebak, Kenali Bahaya Penyakit Hewan Ini
Antraks tidak menular dari manusia ke manusia, tetapi dari hewan ke manusia.
Context.id, JAKARTA — Penyakit antraks kembali menjadi perhatian serius pemerintah setelah tiga orang meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
Ketiga korban penyakit antraks itu berasal dari Gunung Kidul, Yogyakarta. Mereka meninggal dunia akibat mengonsumsi hewan yang terjangkit penyakit antraks. Selain tiga korban meninggal dunia, puluhan orang lainnya tertular penyakit ini.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi mengemukakan bahwa kasus kematian terhadap manusia akibat penyakit antraks baru pertama kali terjadi dalam kurun waktu 2016-2023 di daerah Yogyakarta.
Padahal, penyakit antraks seringkali muncul di Kota Pelajar itu, tetapi tidak pernah ada korban jiwa.
“Spora ini bisa masuk ke manusia dan masuk lewat luka di tubuh maupun makanan dan minuman,” tuturnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (6/7/2023).
Dia menjelaskan bahwa bakteri bacillus anthracis dari penyakit antraks tersebut bisa bertahan selama 40 tahun pada tubuh manusia maupun hewan.
Tidak hanya itu, menurutnya, penyakit antraks juga bisa terbang dan menetap pada hewan dan menularkannya kepada manusia.
Maka dari itu, dia mengatakan bahwa Pemerintah telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada masyarakat terutama di wilayah Yogyakarta untuk waspada dan berhati-hati pada penyakit tersebut.
“Kami sudah mengeluarkan SE imbauan agar meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati dengan penyakit ini karena penyakit ini bisa terbang ke mana-mana,” katanya.
Menurutnya, untuk menangani masyarakat yang terkena penyakit antraks tidak akan sama seperti penyakit Covid-19 beberapa waktu lalu. Pasalnya, penyakit antraks tidak menular dari manusia ke manusia, tetapi dari hewan ke manusia.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan kepada dinas kesehatan setempat jika ada hewan ternak yang mendadak sakit atau menunjukkan gejala sakit antraks.
“Diharapkan masyarakat segera melapor saat menemukan penyakit itu,” ujarnya.
POPULAR
RELATED ARTICLES