Pengguna Internet Indonesia 2023 Sebanyak 215,62 Juta
Pengguna internet Indonesia 2023 mencapai 215,62 juta jiwa atau setara dengan 78,19 persen dari total penduduk.
Context.id, JAKARTA -- Pengguna internet Indonesia 2023 mencapai 215,62 juta jiwa atau setara dengan 78,19 persen dari total penduduk. Hal ini menjadi kabar baik ditengah ramainya kasus korupsi BTS 4G yang terjadi di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Jumlah pengguna internet Indonesia 2023 ini naik jika dengan tahun 2022 yang berada pada level 77,02 persen. Hal itu terungkap dalam dalam “Survei Penetrasi & Perilaku Internet 2023” yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) baru-baru ini.
Survei menemukan pengguna internet paling rendah ada di wilayah Papua yang berada pada level 63,15 persen, sementara wilayah lainnya sudah berada di atas 72,32 persen.
Provinsi Banten menjadi daerah dengan penetrasi internet paling tinggi yakni 89,10 persen diikuti DKI Jakarta yang berada pada level 86,96 persen.
Provinsi paling sedikit mengakses internet ditempati oleh Papua Pegunungan dan Papua Tengah yang masing-masing berada pada level 42,57 persen dan 61,46 persen.
Dari sisi alasan menggunakan internet, aktivitas akses media sosial termasuk YouTube menempati posisi teratas diikuti oleh kebutuhan mengakses informasi dan berita.
Selanjutnya, terdapat aktivitas bekerja dari rumah dan sekolah dari rumah. Alasan menggunakan internet berikutnya ditempati kebutuhan mengakses layanan publik dan belanja atau transaksi online. Terdapat juga kebutuhan internet untuk game online, layanan keuangan hingga transportasi online.
Kuota Mahal dan Belum Tersambung Internet
Kendati pengguna internet nasional bertumbuh, masyarakat masih mengeluhkan kuota internet yang mahal. Sebagian warga yang tidak menggunakan internet beralasan membeli kuota terlalu mahal. Selain itu terdapat responden yang mengaku tidak memiliki akses internet karena wilayah belum tersambung internet.
Masih adanya wilayah yang tidak tersambung dengan internet tentunya harus menjadi perhatian pemerintah dan stakeholder terkait. Internet pada beberapa tahun terakhir telah menjelma menjadi kebutuhan, gaya hidup hingga ruang kreasi produktif.
Banyak usaha kecil menengah menikmati manisnya terhubung dengan pasar yang lebih luas berkat akses internet. Tidak sedikit pula pelaku usaha kreatif yang menikmati karyanya dapat dinikmati dan diakses publik yang lebih luas.
Tak ayal, mencuatnya kasus korupsi Base Transceiver Station (BTS) 4G Kominfo membuat publik tepuk jidat. Kekesalan publik itu sedikit banyak mewakili keresahan warga yang hanya dapat menikmati sinyal GSM alias geser sedikit mati.
RELATED ARTICLES
Pengguna Internet Indonesia 2023 Sebanyak 215,62 Juta
Pengguna internet Indonesia 2023 mencapai 215,62 juta jiwa atau setara dengan 78,19 persen dari total penduduk.
Context.id, JAKARTA -- Pengguna internet Indonesia 2023 mencapai 215,62 juta jiwa atau setara dengan 78,19 persen dari total penduduk. Hal ini menjadi kabar baik ditengah ramainya kasus korupsi BTS 4G yang terjadi di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Jumlah pengguna internet Indonesia 2023 ini naik jika dengan tahun 2022 yang berada pada level 77,02 persen. Hal itu terungkap dalam dalam “Survei Penetrasi & Perilaku Internet 2023” yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) baru-baru ini.
Survei menemukan pengguna internet paling rendah ada di wilayah Papua yang berada pada level 63,15 persen, sementara wilayah lainnya sudah berada di atas 72,32 persen.
Provinsi Banten menjadi daerah dengan penetrasi internet paling tinggi yakni 89,10 persen diikuti DKI Jakarta yang berada pada level 86,96 persen.
Provinsi paling sedikit mengakses internet ditempati oleh Papua Pegunungan dan Papua Tengah yang masing-masing berada pada level 42,57 persen dan 61,46 persen.
Dari sisi alasan menggunakan internet, aktivitas akses media sosial termasuk YouTube menempati posisi teratas diikuti oleh kebutuhan mengakses informasi dan berita.
Selanjutnya, terdapat aktivitas bekerja dari rumah dan sekolah dari rumah. Alasan menggunakan internet berikutnya ditempati kebutuhan mengakses layanan publik dan belanja atau transaksi online. Terdapat juga kebutuhan internet untuk game online, layanan keuangan hingga transportasi online.
Kuota Mahal dan Belum Tersambung Internet
Kendati pengguna internet nasional bertumbuh, masyarakat masih mengeluhkan kuota internet yang mahal. Sebagian warga yang tidak menggunakan internet beralasan membeli kuota terlalu mahal. Selain itu terdapat responden yang mengaku tidak memiliki akses internet karena wilayah belum tersambung internet.
Masih adanya wilayah yang tidak tersambung dengan internet tentunya harus menjadi perhatian pemerintah dan stakeholder terkait. Internet pada beberapa tahun terakhir telah menjelma menjadi kebutuhan, gaya hidup hingga ruang kreasi produktif.
Banyak usaha kecil menengah menikmati manisnya terhubung dengan pasar yang lebih luas berkat akses internet. Tidak sedikit pula pelaku usaha kreatif yang menikmati karyanya dapat dinikmati dan diakses publik yang lebih luas.
Tak ayal, mencuatnya kasus korupsi Base Transceiver Station (BTS) 4G Kominfo membuat publik tepuk jidat. Kekesalan publik itu sedikit banyak mewakili keresahan warga yang hanya dapat menikmati sinyal GSM alias geser sedikit mati.
POPULAR
RELATED ARTICLES