Share

Exclusives 21 Maret 2023

Sejarah Trem Hindia Belanda, Bikin Kuda Tersiksa!

Pada 1869, untuk pertama kalinya di dunia, Belanda membuat trem yang ditarik dengan kuda di Hindia Belanda.

Context.id, JAKARTA - Pada 1869, untuk pertama kalinya di dunia, Belanda membuat trem yang ditarik dengan kuda di Hindia-Belanda. Namun karena dianggap tidak optimal, kuda-kuda inipun diganti dengan mesin uap.

Hal inipun terjadi hingga 1900an, sampai listrik ditemukan dan muncullah trem tenaga listrik. Menariknya, sejak itu, trem terus digunakan, pada masa Hindia Belanda, Jepang, bahkan hingga Indonesia merdeka. Sayangnya, setelah itu, kendaraan BBM sudah mulai marak dan lebih nyaman karena itulah pamor trem sudah mulai redup.

Lalu, akibat pula kepentingan politik, Presiden Sukarno akhirnya menghapus keberadaan trem, yang sudah berdiri sejak 100 tahun silam. Sementara jalur tremnya pun ditimbun dengan aspal.

Lalu, 65 tahun kemudian karena mudahnya membeli mobil, mobilisasi saat ini justru semakin sulit, karena macet. Oleh karena itu transportasi umum kembali digunakan untuk mengurai kemacetan, terutama pada jam-jam padat.

Begitupula alasan MRT Jakarta hadir dan mengekspansi jangkauannya. Menariknya, pada saat penggalian MRT di fase 2A, ditemukanlah rel kereta listrik pada era Hindia-Belanda dan rel tersebut kini disimpan oleh PPD (Pengangkutan Penumpang Djakarta).


Exclusives 21 Maret 2023

Sejarah Trem Hindia Belanda, Bikin Kuda Tersiksa!

Pada 1869, untuk pertama kalinya di dunia, Belanda membuat trem yang ditarik dengan kuda di Hindia Belanda.

Context.id, JAKARTA - Pada 1869, untuk pertama kalinya di dunia, Belanda membuat trem yang ditarik dengan kuda di Hindia-Belanda. Namun karena dianggap tidak optimal, kuda-kuda inipun diganti dengan mesin uap.

Hal inipun terjadi hingga 1900an, sampai listrik ditemukan dan muncullah trem tenaga listrik. Menariknya, sejak itu, trem terus digunakan, pada masa Hindia Belanda, Jepang, bahkan hingga Indonesia merdeka. Sayangnya, setelah itu, kendaraan BBM sudah mulai marak dan lebih nyaman karena itulah pamor trem sudah mulai redup.

Lalu, akibat pula kepentingan politik, Presiden Sukarno akhirnya menghapus keberadaan trem, yang sudah berdiri sejak 100 tahun silam. Sementara jalur tremnya pun ditimbun dengan aspal.

Lalu, 65 tahun kemudian karena mudahnya membeli mobil, mobilisasi saat ini justru semakin sulit, karena macet. Oleh karena itu transportasi umum kembali digunakan untuk mengurai kemacetan, terutama pada jam-jam padat.

Begitupula alasan MRT Jakarta hadir dan mengekspansi jangkauannya. Menariknya, pada saat penggalian MRT di fase 2A, ditemukanlah rel kereta listrik pada era Hindia-Belanda dan rel tersebut kini disimpan oleh PPD (Pengangkutan Penumpang Djakarta).



RELATED ARTICLES

IAF 2024, Pertamina Jalin Kerja Sama dengan Negara Afrika

Sejak 2013 lalu, Pertamina sudah menjalin kerja sama bisnis dengan negara-negara Afrika

Naufal Jauhar Nazhif . 09 September 2024

Sejuta Cerita di Balik Jelajah Sinyal dan Literasi Digital 2023

Tidak terasa Jelajah Sinyal dan Literasi Digital 2023 sudah berakhir dan sejuta cerita tentang transformasi muncul dari sudut negeri.

Noviarizal Fernandez . 14 December 2023

Totalitas Vino Bastian di Film Gampang Cuan

Aktor Vino G. Bastian kembali menampilkan akting memukau dalam film terbarunya Gampang Cuan. Seperti apa kisah di balik film itu?

Noviarizal Fernandez . 23 November 2023

Jelajah Sinyal dan Festival Literasi Digital 2023 Siap Digeber

Bisnis Indonesia kembali meluncurkan program Jelajah Sinyal dan Festival Literasi Digital 2023.

Noviarizal Fernandez . 22 November 2023