Share

Home Stories

Stories 19 Januari 2024

Pestapora dan Jakarta Fair Nggak Bayar Royalti?

LMKN menggunakan sistem Online Single Submission (OSS) dalam pengumpunan royalti kategori live event di 7 venue di Jakarta

Ilustrasi Royalti - Lubna Rahmi

Context.id, JAKARTA- Festival musik Pestapora dan Jakarta Fair disebut belum membayar royalti kepada Lembaga Manajemen Kolektif Nasional alias LMKN.

Komisioner LMKN Yessi Kurniawan mengatakan, pihaknya menggunakan sistem Online Single Submission (OSS) dalam pengumpunan royalti kategori live event di 7 venue di Jakarta.

Karena itu, lanjutnya, royalti sejumlah konser dan festival musik yang terjadi pada 2023 bisa terlihat, demikian juga festival mana yang belum membayar royalti.

"Pestapora tidak ada, berarti belum bayar. Jadi ini membuktikan kalau usernya tidak mau bayar ya royaltinya tidak ada. Kalau semuanya taat dan ikut aturan, Coba tes lagi. Jakarta Fair jangan dicari, wah itu sangat tidak mau bayar royalti," katanya, Kamis (19/1/2024).

Adapun Pestapora merupakan suatu ajang pertunjukan musik yang digelar pertama kali pada 2022 dengan konsep kolaborasi apik di dunia musik.

Penyelenggara mengundang  band-band indie hingga papan atas untuk bernyanyi di panggung yang sama.

Pestapora pun menawarkan konsep unik lain yang kemudian menjadi daya tarik penonton yakni menampilkan para artis yang dianggap sebagai guilty pleasure bagi para penonton.

Sebut saja seperti penampilan pedangdut Nassar yang sampai memanjat panggung saat menyanyi dangdut di konser ini.

Kolaborasi antara penyanyi dari berbagai aliran musik ini juga menjadi alasan Pestapora sukses mengundang banyak penonton dari ibu kota, bahkan dari luar kota sekalipun.

Adapun Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta adalah sebuah event pameran yang pertama kali digelar pada 1968.

Adapun penggagas event ini adalah Syamsudin Mangan alias Haji Mangan yang kala itu menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin).

Usulan itu disambut positif Oleh Gubernuir DKI Jakarta ketika itu, Ali Sadikin dank arena selaras dengan misi pemerintah yang ingin menggelar pasar malam secara terpusat lantaran ketika itu, sejumlah kegiatan pasar malam masih menyebar di berbagai wilayah di ibukota.  

Setelah puluhan tahun, Jakarta Fair kemudian menjadi ajang tahunan yang juga sering menampilkan pertunjukan musik dengan menghadirkan berbagai artis papan atas nasional.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 19 Januari 2024

Pestapora dan Jakarta Fair Nggak Bayar Royalti?

LMKN menggunakan sistem Online Single Submission (OSS) dalam pengumpunan royalti kategori live event di 7 venue di Jakarta

Ilustrasi Royalti - Lubna Rahmi

Context.id, JAKARTA- Festival musik Pestapora dan Jakarta Fair disebut belum membayar royalti kepada Lembaga Manajemen Kolektif Nasional alias LMKN.

Komisioner LMKN Yessi Kurniawan mengatakan, pihaknya menggunakan sistem Online Single Submission (OSS) dalam pengumpunan royalti kategori live event di 7 venue di Jakarta.

Karena itu, lanjutnya, royalti sejumlah konser dan festival musik yang terjadi pada 2023 bisa terlihat, demikian juga festival mana yang belum membayar royalti.

"Pestapora tidak ada, berarti belum bayar. Jadi ini membuktikan kalau usernya tidak mau bayar ya royaltinya tidak ada. Kalau semuanya taat dan ikut aturan, Coba tes lagi. Jakarta Fair jangan dicari, wah itu sangat tidak mau bayar royalti," katanya, Kamis (19/1/2024).

Adapun Pestapora merupakan suatu ajang pertunjukan musik yang digelar pertama kali pada 2022 dengan konsep kolaborasi apik di dunia musik.

Penyelenggara mengundang  band-band indie hingga papan atas untuk bernyanyi di panggung yang sama.

Pestapora pun menawarkan konsep unik lain yang kemudian menjadi daya tarik penonton yakni menampilkan para artis yang dianggap sebagai guilty pleasure bagi para penonton.

Sebut saja seperti penampilan pedangdut Nassar yang sampai memanjat panggung saat menyanyi dangdut di konser ini.

Kolaborasi antara penyanyi dari berbagai aliran musik ini juga menjadi alasan Pestapora sukses mengundang banyak penonton dari ibu kota, bahkan dari luar kota sekalipun.

Adapun Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta adalah sebuah event pameran yang pertama kali digelar pada 1968.

Adapun penggagas event ini adalah Syamsudin Mangan alias Haji Mangan yang kala itu menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin).

Usulan itu disambut positif Oleh Gubernuir DKI Jakarta ketika itu, Ali Sadikin dank arena selaras dengan misi pemerintah yang ingin menggelar pasar malam secara terpusat lantaran ketika itu, sejumlah kegiatan pasar malam masih menyebar di berbagai wilayah di ibukota.  

Setelah puluhan tahun, Jakarta Fair kemudian menjadi ajang tahunan yang juga sering menampilkan pertunjukan musik dengan menghadirkan berbagai artis papan atas nasional.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025