Share

Home Originals

Originals 04 Agustus 2023

Ketiga Burger Jadi Tolok Ukur Perekonomian Bangsa

Kalian tahu nggak sih kalau harga burger Big Mac itu bisa jadi tolok ukur inflasi? Lho kok bisa?

Context.id, JAKARTA - Kalian tahu nggak sih kalau harga burger Big Mac itu bisa jadi tolok ukur inflasi? Lho kok bisa?

Dulu para ekonom kesulitan membandingkan daya beli masyarakat antar daerah atau negara. Mereka tidak tahu, barang atau alat ukur apa yang bisa jadi ukuran bersama. 

Hingga akhirnya pada 1986, majalah The Economist menemukan ada satu barang yang identik di seluruh dunia dan dapat merepresentasikan perekonomian suatu negara, yakni burger Big Mac dari McDonalds.

Dalam setiap Big Mac, turut serta berbagai faktor yang memengaruhi harga seperti biaya tenaga kerja, pajak, biaya bahan mentah atau daya beli masyarakat.

Pada akhirnya, penentuan harga burger jenis ini disebut sebagai indeks Big Mac atawa burgernomics.

Sejak saat itu, indeks ini menjadi standar global untuk perbandingan harga serta mengetahui daya beli dari masing-masing negara. 

Harga juga diteliti dari tahun ke tahun oleh para ekonom karena dari sini bisa diketahui kondisi keuangan suatu negara.

Tidak hanya itu saja, indeks Big Mac juga bisa mengukur tinggi maupun rendahnya suatu mata uang serta tingi rendahnya biaya hidup pada suatu negara.

Tapi ada juga kelemahan dari indeks ini yakni belum semua negara memiliki gerai McDonalds yang menjajakan burger ini sehingga tidak bisa mendapatkan informasi detail tentang perkonomian negara itu melalui harga Big Mac.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Home Originals

Originals 04 Agustus 2023

Ketiga Burger Jadi Tolok Ukur Perekonomian Bangsa

Kalian tahu nggak sih kalau harga burger Big Mac itu bisa jadi tolok ukur inflasi? Lho kok bisa?

Context.id, JAKARTA - Kalian tahu nggak sih kalau harga burger Big Mac itu bisa jadi tolok ukur inflasi? Lho kok bisa?

Dulu para ekonom kesulitan membandingkan daya beli masyarakat antar daerah atau negara. Mereka tidak tahu, barang atau alat ukur apa yang bisa jadi ukuran bersama. 

Hingga akhirnya pada 1986, majalah The Economist menemukan ada satu barang yang identik di seluruh dunia dan dapat merepresentasikan perekonomian suatu negara, yakni burger Big Mac dari McDonalds.

Dalam setiap Big Mac, turut serta berbagai faktor yang memengaruhi harga seperti biaya tenaga kerja, pajak, biaya bahan mentah atau daya beli masyarakat.

Pada akhirnya, penentuan harga burger jenis ini disebut sebagai indeks Big Mac atawa burgernomics.

Sejak saat itu, indeks ini menjadi standar global untuk perbandingan harga serta mengetahui daya beli dari masing-masing negara. 

Harga juga diteliti dari tahun ke tahun oleh para ekonom karena dari sini bisa diketahui kondisi keuangan suatu negara.

Tidak hanya itu saja, indeks Big Mac juga bisa mengukur tinggi maupun rendahnya suatu mata uang serta tingi rendahnya biaya hidup pada suatu negara.

Tapi ada juga kelemahan dari indeks ini yakni belum semua negara memiliki gerai McDonalds yang menjajakan burger ini sehingga tidak bisa mendapatkan informasi detail tentang perkonomian negara itu melalui harga Big Mac.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Dampak Efisiensi Anggaran Prabowo Dirasakan ASN

Presiden Prabowo Subianto melalui Inpres No1 Tahun 2025 menetapkan penghematan anggaran belanja negara hingga Rp360 triliun

Naufal Jauhar Nazhif . 12 February 2025

Trump dan Gaza: Relokasi atau Pengusiran?

Rencana Donald Trump untuk \"mengambil alih\" Jalur Gaza dan merelokasi warga Palestina ke negara lain menuai kecaman

Naufal Jauhar Nazhif . 11 February 2025

Cara Kaya ala Warren Buffett: Hidup Sederhana dan Menjauhi Utang Konsumtif

Salah satu prinsip keuangan yang paling dipegangnya adalah menghindari utang konsumtif

Naufal Jauhar Nazhif . 10 February 2025

China Tantang Dominasi AS di Teknologi AI

Persaingan AS dan China di bidang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) semakin ketat.

Naufal Jauhar Nazhif . 06 February 2025